SKK Migas: Pertamina Hanya Lepas Lapangan D-Alpha di Blok East Natuna
PT Pertamina disebut hanya akan meninggalkan satu dari tiga lapangan migas di Blok East Natuna, yakni D-Alpha. Lapangan ini memiliki kandungan karbondioksida atau CO2 tinggi.
Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyampaikan, pemerintah membagi Blok East Natuna menjadi tiga bagian, yakni Arwana-Barakuda, D-Alpha, dan Paus. Potensi gas di blok ini diperkirakan 222 triliun kaki kubik (TCF) dengan kandungan karbondioksida atau CO2 71%.
Namun gas yang sanggup dieksploitasi hanya 46 TCF. "Pertamina tidak lepas semua. Yang dikembalikan ke negara hanya Lapangan D-Alpha karena CO2-nya tinggi," kata Dwi di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (12/9).
Selain gas bumi, Blok East Natuna disebut mengandung sumber daya minyak mentah yang dinilai sanggup untuk menambah kebutuhan konsumsi minyak domestik.
"Lapangan minyaknya kami akan dorong Pertamina. Mereka mulai serius menyampaikan proposal," ujar Dwi. "Kami berdiskusi dengan Pertamina dan pihak-pihak terkait mengenai minat mereka di East Natuna."
Sebelumnya diberitakan bhawa Kementerian ESDM bakal melelang ulang proyek pengelolaan lapangan East Natuna. Ini karena PT Pertamina sebagai pihak yang diberi penugasan khusus, memutuskan untuk mengembalikan blok migas ini ke pemerintah.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan, proses pengembangan tersebut masih tahap penyelesaian administrasi. "Kami bahas Natuna. Targetnya secepatnya. Kami akan selesaikan dulu administratifnya," kata Arifin saat ditemui di Kantor Kementerian ESDM, Senin (28/11).
Saat ini kegiatan penambangan gas di Blok East Natuna terhenti seiring keputusan ExxonMobil dan perusahaan migas asal Thailand, PTT Exploration and Production (PTT EP) hengkang.
Keduanya juga tidak melanjutkan kerja sama. Mandeknya pengelolaan lapangan gas ini dilatarbelakangi tingginya kandungan CO2.
Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Hulu Energi (PHE) Arya Dwi Paramita menyampaikan, perseroan masih mempertahankan sebagian WK East Natuna, Riau. WK East Natuna memiliki area luas, di mana terdapat reservoir gas raksasa.
"Daerah yang kaya CO2, termasuk struktur AL rencananya dikembalikan ke negara dan Pertamina berfokus mempercepat ekplorasi prospek yang sudah diidentifikasi," kata Arya kepada Katadata.co.id, pada November (30/11).