Eksplorasi Sumur Rencong-1X Blok Andaman Gagal Temukan Cadangan Migas
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melaporkan bahwa kegiatan eksplorasi migas di Sumur Rencong-1X Blok Andaman III mendapati hasil kering atau tidak menemukan cadangan migas (dry with show).
"Andaman III tampaknya Repsol dry hole kemarin, jadi kami tidak terlalu berharap kepada Repsol di Andaman III," kata Direktur Jenderal Migas Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) bersama Komisi VII pada Selasa (13/12).
Area Adaman terdiri dari empat blok atau wilayah kerja (WK) yang terdiri dari Andaman I yang dikelola oleh Mubadala Petroleum, Andaman II oleh Premier Oil, dan Andaman III yang saat ini dieksplorasi oleh Repsol Andaman B.V di Sumur Rencong-1X di dasar laut sedalam 1,100 meter di Perairan Selat Malaka.
Di blok tersebut, Repsol menguasai hak partisipasi sebesar 51% dan Petronas 49% dengan recoverable reserve 1,89 juta barel minyak ekuivalen.
Meski hasil eksplorasi tidak seperti yang diharapkan pada Blok Adaman III, Tutuka mengatakan bahwa pemerintah optimistis soal pengembangan Blok Andaman I yang memiliki recoverable reserve sebesar 239 juta oil ekuivalen.
Blok Andaman I yang dikelola oleh Mubadala Petroleum (MP) dan Harbour Energy ini rencananya akan beroperasi atau on-stream pada 2030.
Lebih lanjut, Kementerian ESDM juga memastikan pengembangan Blok Andaman II akan terus berlanjut meski ada kekhawatiran bahwa karakteristik dari sumur Timpan-1 meleset dari perkiraan awal, yang berdampak pada keekonomian proyek. Adapun Sumur gas Andaman II akan mulai berproduksi atau onstream pada tahun 2028.
Ladang gas yang terletak di lepas Pantai Aceh ini dikelola oleh tiga perusahaan yang terdiri dari Harbour Energy, Mubadala Petroleum, dan BP. "Pengeboran di Timpan I di Andaman II telah selesai, seismik andaman II sedang dilaksanakan seluas 3.620 KM2," ujar Tutuka.
Blok keempat yakni Blok South Andaman dikelola oleh MP dan Harbour Energy dengan recoverable reserve 709 juta barel oil ekuivalen yang diperkirakan beroperasi pada tahun 2030.