Indonesia Buka Peluang Koneksi Listrik dengan Brunei hingga Filipina

Lavinda
Oleh Lavinda
24 Agustus 2023, 14:41
listrik
123RF.com/MIKHAIL GRACHIKOV
Ilustrasi listrik

Begitu juga dengan Filipina, kata dia, memiliki potensi sumber daya energi terbarukan yakni geotermal.

“Kalau konektivitas basisnya energi fosil, pikiran saya, fosilnya saja yang dikirim, tidak perlu membuat jaringan karena geotermal tidak bisa dipindah, tapi minyak atau batu bara itu yang dikirim menggunakan kapal ke Filipina seperti yang terjadi sekarang,” katanya.

Senada dengan Dadan, Ketua Forum Bisnis Energi ASEAN (AEBF) 2023 Andy Tirta menjelaskan interkonektivitas listrik beberapa negara di kawasan Asia Tenggara itu sudah dilakuan pada 2022 antara Laos, Thailand, Malaysia, dan Singapura.

Interkonektivitas itu pun membuka investasi, termasuk investasi di sektor energi bersih di kawasan.

“Jadi ini kerja sama nyata, barangnya ada, pasar ada dan bagi investor ini bukan hal yang sulit untuk dijual,” katanya.

Sebelumnya, Badan Energi Terbarukan Internasional (IRENA) menyebut akan mengimplementasikan transisi menuju energi bersih, negara di ASEAN perlu pembiayaan sekitar US$ 29 triliun hingga 2050 dengan skema 100% energi terbarukan.

Sedangkan, dalam kajian Badan Energi Internasioanl (IEA) menyebutkan Indonesia membutuhkan sekitar hampir tiga kali lipat guna mendukung investasi energi bersih pada 2030 yakni tambahan investasi sebesar US$ 8 miliar per tahun.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...