Sinar Mas Bangun Pabrik Sel dan Panel Surya, Beroperasi Tahun Depan

Nadya Zahira
14 September 2023, 19:46
Sinar Mas
ANTARA FOTO/Arnas Padda/hp.
Petugas melakukan perawatan terhadap panel surya di atap gedung Hotel Claro, Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (2/8/2023).

Grup Sinar Mas melalui entitas usaha, PT Daya Sukses Makmur Selaras, berencana membangun pabrik sel dan panel surya di Kawasan Industri Kendal, Jawa Tengah. Pabrik ditargetkan beroperasi paling lambat pada kuartal ketiga tahun depan.

Managing Director Sinar Mas Ferry Salman menyebutkan pabrik sel tersebut akan memiliki kapasitas produksi awal yakni, satu gigawatt (GW) peak per tahun, senilai lebih dari US$ 100 juta atau setara dengan Rp 1,5 triliun. 

Selanjutnya, kapasitas pabrik akan terus ditingkatkan hingga mencapai 3 GW peak per tahun dalam kurun waktu dua hingga tiga tahun berikutnya. 

Menurut Ferry, pembangunan pabrik sel dan panel surya ini bertujuan untuk mendorong upaya pemerintah dalam mencapai target nol bersih emisi atau Net Zero Emission (NZE) pada 2060. 

Ferry mengatakan, Sinar Mas terus berinovasi dengan mengembangkan sayap bisnisnya ke sektor energi baru terbarukan (EBT). Dengan demikian, Sinar Mas tidak hanya mengembangkan bisnis di produksi turunan minyak sawit saja.

“Pada akhir Agustus 2023 ini, kami bermitra dengan PT PLN, PT Agro Surya Energi, dan Trina Solar telah meletakkan batu pertama untuk pabrik sel dan panel surya dan terintegrasi pertama di Indonesia,” ujarnya dalam acara diskusi Forum Dialog 85 Tahun Sinar Mas: Tren Inovasi dan Peluang Energi Terbarukan, Kamis (14/9). 

Namun demikian, dia mengatakan, dalam menjalankan bisnis di sektor energi terbarukan tentu tidak mudah. Pasalnya, terdapat sejumlah tantangan untuk bisa mencapai target NZE di 2060, dan bauran energi terbarukan 23% di 2025.

Tantangan yang dimaksud antara lain,  rantai produksi yang tidak efisien, peraturan pemerintah, ketersediaan dukungan pendanaan, dan skema insetif, penggunaan tenkologi, hingga sulitnya melakukan sosialiasi ke masyarakat umum. 

Oleh karena itu, Ferry menuturkan bahwa diperlukan kerja sama yang kuat dan gotong royong dari semua stakeholder terkait, baik pemerintah, lembaga swadaya, pelaku usaha, akademis, hingga masyarakat. Dengan begitu, diharapkn dapat terciptanya ekonomi hijau di Indonesia.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Editor: Lavinda
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...