Jokowi Desak Pelaku Usaha Tambang Bangun Pusat Persemaian Bibit
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mewajibkan para pelaku usaha pertambangan mineral dan batu bara untuk membangun pusat persemaian bibit pohon.
Jokowi juga mendesak perusahaan tambang untuk memperbaiki lahan galian sebelum meninggalkan lokasi tambang saat masa operasi berakhir.
“Setiap perusahaan tambang harus memiliki pusat persemaian, sehingga habis nambang langsung ditanam,” kata Jokowi saat memberikan sambutan pada pada Festival LIKE di Indonesia Arena GBK, Jakarta pada Senin (18/9).
Jokowi mengatakan pemerintah telah mengawali pembangunan pusat persemaian bibit pohon dengan kapasitas produksi 15 juta bibit per tahun di Mentawir, Kalimantan Timur.
Pemerintah juga membangun pusat persemaian Suwung dengan kapasitas produksi 6 juta bibit tanaman per tahun di Denpasar, Bali. “Di IKN itu sebelum dibangun, persemaiannya sudah dibangun lebih dulu,” ujarnya.
Selain itu, pemerintah juga membangun pusat persemaian modern di Kecamatan Rumpin, Kabupaten Bogor pada Juni tahun lalu. Pembangunan persemaian di Bogor bertujuan untuk memasok bibit pohon di kawasan Jawa Barat.
“Kenapa pemerintah buat di Rumpin karena tanah longsor banyak terjadi di Jawa Barat,” kata Jokowi.
Selain itu, Jokowi juga mendorong masyarakat, ketua adat, dan pegiat lingkungan untuk lebih aktif dalam penanaman hutan mangrove di wilayah pesisir. Hal ini bertujuan untuk menekan dampak ikutan dari kenaikan permukaan air laut seiring meningkatkan suhu bumi.
Penanaman mangrove di seluruh kawasan pesisir Indonesia merupakan salah satu upaya pemulihan daya dukung DAS di bagian hilir. Program ini tersebar di 34 provinsi Indonesia dengan target seluas 15.000 hektar (ha).
Pemerintah mencatat realisasi program ini tercapai dengan luas lahan yang ditanami sebesar 18.709,5 ha. Penanaman mangrove ini juga bertujuan untuk memulihkan ekonomi nasional terutama di daerah pesisir dengan membentuk program Padat Karya Penanaman Mangrove (PPKM).
Program ini melakukan penanaman mangrove seluas 17.704,03 ha. Sebaran penanaman mangrove terbesar terdapat di provinsi Kalimantan Timur dengan luasan 1.435 ha. Penanaman mangrove di lahan 50 ha dilakukan melalui program rehabilitasi mangrove dan 1.385 ha dilakukan melalui program PPKM.