SKK Migas Pastikan Besarnya Uncommited Cargo LNG Bukan Oversupply

Mela Syaharani
2 November 2023, 16:00
lng, skk migas,
ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman/tom.
Petugas memeriksa instalasi pipa regasifikasi (pengubahan kembali LNG menjadi gas) di area pabrik PT Perta Arun Gas (PAG) di Lhokseumawe, Aceh, Senin (27/2/2023).

SKK Migas memperkirakan pada 2026 hingga 2030 akan semakin banyak uncommitted cargo gas alam cair (LNG) atau yang belum terkontrak. Hal ini berdasarkan data neraca gas untuk pemenuhan dalam negeri. Keadaan ini akan membuat pasokan LNG domestik melimpah.

Wakil Kepala SKK Migas Nanang Abdul Manaf mengatakan pasokan LNG domestik yang melimpah ini tidak oversupply. “Hanya saja, dalam neraca LNG saat ini kami sudah memperhitungkan tambahan pasokan dari Tangguh Train 3, Masela, IDD dan lain-lain,” kata Nanang saat dihubungi Katadata.co.id pada Kamis (2/11).

Sebagai informasi Train 3, Masela, dan IDD merupakan beberapa kilang LNG yang terletak di Papua Barat, Maluku Tenggara Barat, dan Kutai Basin. Untuk Tangguh Train 3 sendiri sudah mulai beroperasi dan telah mengirimkan kargo LNG pertamanya kepada PLN.

Nanang menjelaskan, untuk permintaan LNG domestik saat ini belum memasukkan kebutuhan dari kenaikan industri dalam negeri. Seperti kebutuhan smelter, kebutuhan pabrik-pabrik baru, sehingga ada potensi uncommitted cargo.

Meskipun terdapat uncommitted cargo, namun Nanang menyebut pihaknya sudah mulai memetakan penyerapannya. “Apalagi dengan adanya kebutuhan-kebutuhan di atas yang masih berupa HoA dan LoI tapi belum masuk neraca,” jelasnya.

Terkait penyerap pasokan LNG, Nanang mengungkap sudah ada pembeli potensial yang akan ditindak lanjuti dengan penerapan alokasi dan gas sale agreement. “Misalnya untuk Masela saat ini sudah terpetakan potential demand lebih dari 20 mtpa (metrik ton per annum),” terang Nanang.

Terkait potensi permintaan Blok Masela ini melebihi perkiraan yang hanya mencapai 9,5 juta ton per tahun (mtpa). “Calon pembeli Masela diprioritaskan untuk domestik,” lanjutnya.

Sebelumnya, Direktur Jenderal Minyak dan Gas (Dirjen Migas) Kementerian ESDM Tutuka Ariadji memaparkan bahwasanya realisasi pemanfaatan domestik LNG hingga Juli 2023 mencapai 489,58 billion British thermal unit per day (bBtud).

Berbicara soal keberadaan uncommitted cargo yang diprediksi melimpah pada 2026 hingga 2030, Tutuka menyebut saat ini pihaknya akan mengusahakan ekspor LNG. Hal ini bertujuan untuk menyeimbangkan penerimaan negara. “Memenuhi kebutuhan dalam negeri dan juga mem-balance dengan ekspor agar keekonomian tetap terjaga,” ujarnya.

Reporter: Mela Syaharani
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...