Menteri ESDM: Harga Pertalite Turun jika Harga Minyak di Bawah US$ 60

Mela Syaharani
8 Desember 2023, 15:46
harga minyak, harga bbm, harga pertalite,
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/Spt.
Pengendara mengisi bahan bakar non subsidi di SPBU Pertamina di Jalan Riau, Bandung, Jawa Barat, Rabu (2/8/2023).

Harga minyak dunia turun ke posisi terendah dalam enam bulan pada Kamis (6/12). Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan pemerintah belum akan menyesuaikan harga Pertalite.

Pertalite saat ini dipatok dengan harga Rp 10.000 per liter. Harga Pertalite sebelumnya Rp 7.650 per liter, namun lonjakan harga minyak pada 2022 memaksa pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi ini agar subsidi tidak membengkak.

“Kalau harga minyak di bawah US$ 60 per barel, baru bisa turun kaya dulu,” kata Arifin saat ditemui di Kementerian ESDM pada Jumat (8/12).

Arifin enggan buka suara mengenai harga keekonomian dari pertalite yang berlaku sekarang. Dia hanya menyebut, patokan harga saat ini masih ada selisih dengan harga jual di pasar. “Iya, masih ada selisih,” ujarnya.

Untuk diketahui, turunnya harga minyak dunia kemarin dipicu kekhawatiran investor tentang lesunya permintaan energi di Amerika Serikat dan Cina sementara produksi dari Amerika masih mendekati rekor tertinggi.

Pada akhir perdagangan Kamis (7/12), minyak mentah Brent turun 25 sen menjadi US$ 74,05 per barel sedangkan West Texas Intermediate (WTI) AS turun 4 sen menjadi US$ 69,34. Kedua benchmark tersebut mencatatkan harga terendah sejak akhir Juni.

Harga bulan depan untuk Brent mulai diperdagangkan pada minggu ini dengan potongan harga dalam setengah tahun untuk pertama kalinya sejak bulan Juni, sebuah sinyal bahwa para pedagang percaya bahwa pasar mungkin telah mengalami kelebihan pasokan.

“Dengan importir minyak terbesar dunia (Cina) menutup dahaganya terhadap minyak mentah, tekanan tetap ada pada harga karena produsen terbesar, Amerika Serikat, terus melanjutkan produksinya,” kata analis PVM Oil, John Evans seperti dikutip Reuters, Jumat (8/12).

Sebagai informasi, Pertalite merupakan salah satu BBM yang disubsidi pemerintah. Pemerintah menetapkan kuota BBM tahun 2023 untuk Jenis Bahan Bakar Tertentu (JBT) untuk minyak tanah (kerosene) 0,5 juta kilo liter (KL), minyak solar 17 juta KL, sedangkan untuk Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP/Pertalite) 32,56 juta KL

CEO Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan menyampaikan untuk kuota BBM subsidi Pertalite masih dalam tahap aman. “Alhamdulilah hingga sampai saat ini masih under kuota sehingga semuanya masih onstream,” ujarnya.

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...