SKK Migas Sukses Tekan Penurunan Produksi Minyak Hanya 1,1% Tahun Ini
SKK Migas mengumumkan kinerja yang menggembirakan di sektor hulu migas. Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto mengatakan tahun ini kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) berhasil menekan angka penurunan produksi minyak.
“Angka penurunan produksi minyak bumi juga tunjukkan hasil positif. Angka penurunan produksi minyak yang pada 2022 mencapai 6,9% berhasil ditekan menjadi 1,1% pada tahun ini,” kata Dwi dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (11/12).
Selain penahanan penurunan produksi, industri hulu juga berhasil mengurangi potensi kehilangan minyak di lapangan. Angkanya turun dari 12.134 barel minyak per hari (BOPD) pada 2022 menjadi 8.157 BOPD pada 2023.
Sementara itu untuk produksi gas angka industri hulu migas tahun ini meningkat sebesar 1,3%, membalikkan kinerja yang turun 2,5% pada 2022.
Menurut Dwi, faktor utama tercapainya kinerja ini berkat keberhasilan eksekusi program kerja yang masif. Pertama, dari jumlah pengeboran sumur, tercatat hingga akhir 2023 jumlah sumur yang telah dibor mencapai 849 sumur, melampaui angka tahun sebelumnya yang hanya 790 sumur.
“Tidak hanya itu, kegiatan workover dan well service juga mengalami peningkatan signifikan, mencapai 35.849 kegiatan dari 30.755 kegiatan pada tahun sebelumnya,” kata dia.
Tak hanya pengeboran sumur, keberhasilan ini juga diraih berkat kegiatan reaktivasi sumur serta penambahan lapangan migas yang aktif. SKK Migas berhasil mereaktivasi 1.142 sumur pada 2023, naik dari 174 sumur dibandingkan 2022.
Pada tahun ini juga tercatat adanya penambahan 6 lapangan migas aktif dibandingkan 2022. Selain menggenjot produksi melalui sumur-sumur mereka, SKK Migas juga berhasil menurunkan 59 kejadian frekuensi unplanned shutdown di lapangan menjadi 859 kejadian di sepanjang 2023.
Dwi menyebut capaian ini merupakan hasil dari kolaborasi dan kerjasama yang baik antara SKK Migas dan KKKS dalam pemenuhan target jangka panjang pada 2030.
“Meskipun masih terdapat perbedaan antara long term plan dan realisasi saat ini, pencapaian ini diharapkan menjadi entry point yang baik untuk memperkuat optimisme pada tahun 2024,” kata dia.
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif menyebut hanya ada satu target lifting migas yang tercapai. "Gas akan capai target, Insya Allah," ucapnya di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (8/12).
Angka lifting gas pada APBN 2023 adalah 6.160 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD). Realisasinya pada bulan lalu sekitar 5.353 MMSCFD atau 86,9% dari target 6.160 MMSCFD.
Tahun depan, pemerintah akan lebih banyak mendorong produksi gas bumi yang siap jual alias lifting. Arifin masih berupaya mengoptimalkan sumur-sumur marginal yang jumlahnya tidak banyak dan sudah lama tidak melakukan eksplorasi.