Konsumsi Batu Bara Global Diperkirakan Turun Mulai 2024

Mela Syaharani
12 Desember 2023, 16:08
batu bara
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/nym.
Sebuah kapal tongkang pengangkut batu bara melintas di Sungai Musi, Palembang, Sumatera Selatan, Selasa (29/11/2022).

Batu bara masih menjadi salah satu sumber energi utama negara-negara di dunia. Namun konsumsinya diperkirakan akan mulai turun di sejumlah wilayah, seperti Uni Eropa dan negara-negara pengonsumsi terbesar di dunia seperti Cina dan India pada 2024.

“Negara-negara itu akan mengalami sedikit penurunan konsumsi batu bara, karena puncak konsumsi batu bara negara-negara ini terjadi pada 2023,” kata Direktur riset INDEF Berly Martawardaya dalam webinar Road To IMEC 2023 yang dipantau secara daring pada Selasa (12/12).

Berly menyebut penurunan konsumsi ini berkaitan dengan gerakan transisi energi yang akan semakin masif. “Transisi energi itu nyata dan perlu diwaspadai oleh teman-teman karena lambat laun akan semakin masif,” kata dia.

Berbeda dengan proyeksi 2024, tren konsumsi batu bara dalam tiga tahun terakhir ini menunjukkan sedikit peningkatan. Berdasarkan data IEA pada periode 2021-2023, Cina dan India konsisten mengalami peningkatan konsumsi batu bara.

Volume konsumsi Cina bahkan lebih dari 4.000 metrik ton dalam setiap tahunnya, sementara India mencapai lebih dari 1.000 metrik ton. Berbeda dengan Cina dan India, konsumsi batu bara terus menurun di Amerika Serikat dan Uni Eropa.

“Konsumsi batu bara Uni Eropa dan Amerika menurun pada 2021-2023. walaupun mereka masih memiliki konsumsi yang lumayan tapi terus menurun,” ujar dia.

Faktor transisi energi merupakan salah satu hal yang menyebabkan penurunan volume konsumsi batu bara. Berly menyebut, transisi energi akan semakin masif dalam lima tahun ke depan, meskipun dia mengakui tren ini tidak akan langsung diikuti oleh negara-negara berkembang

“Prediksi saya 5 tahun ke depan negara berkembang akan ikut transisi ketika harga energi terbarukan semakin murah,” kata dia.

Sebelumnya, Rystad Energy juga memperkirakan konsumsi batu bara akan memuncak pada 2023 dan mulai mengalami tren penurunan pada 2024. Hal ini seiring dengan semakin berkembangnya pembangkit listrik energi terbarukan seperti tenaga surya dan angin.

“Pasokan listrik baru dari energi terbarukan diperkirakan akan melebihi pertumbuhan permintaan listrik, sehingga menyebabkan perpindahan batu bara mulai tahun depan dan semakin meningkat di tahun-tahun mendatang,” tulis laporan Rystad Energy.

Akibatnya, kapasitas pembangkit listrik tenaga batu bara akan turun sedikit menjadi 10.332 terawatt jam (TWh) pada 2024, turun 41 TWh dari 2023. Ini merupakan penurunan yang kecil, namun ini menjadi pertanda bahwa energi terbarukan akan terus melanjutkan jalur pertumbuhannya.

Ketika pangsa batu bara menurun, emisi karbon dioksida (CO2) juga ikut menurun. Berkat peran dominan batu bara dalam penyediaan energi dunia, sektor ketenagalistrikan menjadi penyumbang polusi global terbesar – menyumbang sekitar 40% dari seluruh emisi.

Selain itu investasi pada kapasitas batu bara dan penggunaan batu bara secara keseluruhan telah menurun di Eropa dan Amerika Utara dalam beberapa tahun terakhir karena kombinasi kebijakan emisi yang ketat dan melimpahnya pasokan gas alam yang terjangkau.

Namun, pertumbuhan yang bertahan lama di Asia, terutama Cina, telah menjaga konsumsi batu bara global tetap tinggi. Meski begitu, batu bara secara bertahap akan digantikan oleh pesatnya perkembangan sumber energi rendah karbon.

Sehingga akan tercipta sistem yang lebih bersih dan ramping bahkan ketika investasi pada kapasitas baru di Asia terus berlanjut dalam beberapa tahun ke depan.

“Penggunaan batu bara di sektor ketenagalistrikan sedang mencapai puncaknya. Penurunan pembangkitan listrik batu bara pada 2024 mungkin kecil di atas kertas, namun hal ini menandakan dimulainya era energi terbarukan,” kata Carlos Torres Diaz, wakil presiden senior penelitian energi terbarukan dan ketenagalistrikan di Rystad Energy.

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...