Tekan Emisi Karbon, SKK Migas dan PEP Rehabilitasi Terumbu Karang

Lona Olavia
21 Desember 2023, 05:39
Tekan Emisi Karbon, SKK Migas dan PEP Rehabilitasi Terumbu Karang
YouTube/SHEBA® Brand
Tampilan terumbu karang dalam film The Film That Grows Coral

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dan Pertamina EP Papua Field (PEP Papua) rehabilitasi terumbu karang di Pulau Soop dan Misol, Sorong, Papua. Langkah itu sebagai upaya untuk memperbaiki ekosistem laut di salah satu pulau yang terletak di ujung timur Indonesia.

“Konservasi turut berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon, di samping aktivitas penanaman pohon, sehingga terumbu karang perlu dilestarikan,” kata Manager Field PEP Papua, Muslim Nugraha saat ditemui di Pulau Doom, Sorong, Papua, Rabu (21/12). 

Indonesia sebagai negara maritim yang besar, bisa berkontribusi dalam pengurangan emisi karbon dengan menjaga ekosistem terumbu karang. Berdasarkan penelitian ekosistem pesisir, seperti mangrove, terumbu karang, dan rumput laut itu mempunyai kemampuan menyerap emisi karbon tiga kali lipat dibandingkan ekosistem terestial.

Apalagi, jika Indonesia bisa menjaga ekosistem pesisir dengan baik dan mempunyai kemampuan menyerap emisi karbon yang besar, maka bisa punya nilai secara global. Alhasil Indonesia bisa memiliki posisi tawar global yang besar.

Muslim selain itu berharap, dengan rehabilitasi terumbu karang ini, Pulau Soop dan Pulau Misol dapat menjadi alternatif wisata bahari selain Raja Ampat. Apalagi, jarak dari kota Sorong ke kedua pulau tersebut relatif dekat dan jarang terkendala cuaca. 

“Raja Ampat memang sudah menjadi destinasi wisata sejak dulu, nah harapannya, Pulau Misol dan Pulau Soop bisa menjadi alternatif bagi para wisatawan untuk menikmati dunia bawah laut di Papua Barat Daya,” kata dia.

Muslim menyatakan program rehabilitasi terumbu karang ini telah dilakukan sejak 2021 di Pulau Misol, sementara untuk Pulau Soop sendiri dilakukan sejak 2022.

”Total area Rehabilitasi Terumbu Karang baik di Pulau Misol maupun di Pulau Soop adalah 1.000 meter persegi, dengan jumlah fragmen terumbu karang sebesar 9902 di pulau Misol dan 1.248 fragment di Pulau Soop,” ujar dia.

Menurut Muslim, dengan rehabilitasi terumbu karang ini, diharapkan, ekosistem terumbu karang yang sempat hancur karena pemakaian bom ikan oleh nelayan setempat bisa kembali normal. Dengan begitu, kehidupan bawah laut di Pulau Soop dan Misol dapat kembali hidup. 

“Awalnya karena terumbu karang yang rusak, ikan-ikan menjauh sehingga hampir tidak ada ekosistem bawah laut di wilayah ini, tetapi sejak dilakukan transplantasi terumbu karang, ikan-ikan mulai kembali dan ekosistem terumbu karang di perairan ini mulai tumbuh,” kata dia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...