Sri Mulyani Soroti Realisasi Lifting Migas 2023 yang Tak Capai Target

Mela Syaharani
3 Januari 2024, 15:14
Ilustrasi lifting migas.
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/rwa.
Ilustrasi lifting migas.

“Harga gas turun 38,8% year to date, sepanjang tahun. Minyak mentah harganya turun 10, 3% dibandingkan 2022,” ucapnya.

Harga minyak berakhir dengan angka yang lebih rendah dari asumsi. Perkiraan awal harganya akan bertahan di US$ 90 per barel tapi ternyata berada di level US$ 78,43 per barel. 

“Meskipun OPEC (organisasi negara pengekspor minyak) sudah memutuskan untukmengurangi produksi, namun karena kondisi permintaan dunia melemah dan mulai munculnya energi terbarukan maka harga minyak juga mengalami tekanan yang tidak mudah,” kata Sri Mulyani.

Koreksi harga komoditas pada tahun lalu merupakan salah satu risiko yang harus dikelola dalam ekonomi Indonesia. “Kami cukup khawatir akan memukul penerimaan, kemudian menyebabkan APBN mengalami tekanan sehingga kemampuan untuk menjaga ekonomi bisa melemah,” ujarnya.

Selain harga migas, penurunan juga terjadi pada komoditas batu bara. “Batu bara sangat penting di dalam ekonomi kita. Harganya turun bahkan 63,8%,” kata dia.

Halaman:
Reporter: Mela Syaharani
Editor: Sorta Tobing
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...