Mubadala Mulai Ngebor Sumur Eksplorasi Migas Tangkulo 1 South Andaman

Happy Fajrian
26 Maret 2024, 17:22
blok andaman, eksplorasi migas, mubadala energy,
Katadata
Ilustrasi eksplorasi migas.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

SKK Migas menyampaikan bahwa Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Mubadala Energy (South Andaman) RSC Ltd. berhasil melakukan tajak Sumur Eksplorasi Tangkulo-1 pada Minggu, 24 Maret 2024 di Wilayah Kerja (WK) South Andaman.

Sumur Eksplorasi Tangkulo-1 terletak pada 166 kilometer (Km) Timur Laut Kota Banda Aceh dan 67 Km Utara Kota Lhokseumawe, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam.

“Sumur Tangkulo-1 menjadi sumur eksplorasi ke-2 yang dibor oleh Mubadala Energy di WK South Andaman pada 2024, setelah sebelumnya tajak Sumur Eksplorasi Layaran-2 pada 18 Maret 2024,” kata Kepala Divisi Program dan Komunikasi SKK Migas Hudi D. Suryodipuro, melalui siaran pers, Selasa (26/3).

Hudi melanjutkan bahwa potensi cadangan migas di wilayah Andaman masih cukup besar. Menurut dia, kegiatan eksplorasi yang dilakukan di wilayah tersebut dapat memberikan peluang positif yang menjanjikan bagi industri migas.

“Kami terus mendorong dan mengawal KKKS yang beroperasi di Wilayah Andaman agar dapat merealisasikan seluruh program kerja mereka sesuai dengan WP&B (Work, Program, & Budget) yang telah disepakati pada tahun 2024,” ujarnya.

Dalam konteks pencapaian target produksi minyak sebesar 1 juta barel per hari (BOPD) dan 12 miliar standar kaki kubik per hari (BSCFD) gas pada tahun 2030, kegiatan eksplorasi di Wilayah Andaman menjadi semakin vital.

“Untuk itu, kami berharap agar seluruh proses pengeboran sumur ini dapat berjalan dengan aman, lancar, dan efisien, sehingga dapat memberikan hasil yang optimal,” kata Hudi.

Sebagai informasi, Mubadala Energy pada akhir 2023 mengumumkan penemuan besar cadangan gas bumi in place di WK South Andaman dengan potensi lebih dari 6 triliun kaki kubik (TCF). Temuan besar ini berasal dari Sumur Eksplorasi Layaran-1.

WK South Andaman merupakan WK migas yang dilelang pada 2018 dan baru diteken kontrak pengelolaannya oleh Kementerian ESDM dan Mubadala Energy pada Februari 2019 dengan menggunakan mekanisme kontrak gross split.

Pada awal Januari lalu, Presiden Direktur Mubadala Energy Indonesia, Abdulla Bu Ali berkunjung ke Kantor Kementerian ESDM, menyampaikan hasil Pengeboran Layaran-1 di hadapan Menteri ESDM, Direktur Jenderal Migas, dan Kepala SKK Migas.

Abdulla menyebut, penemuan ini merupakan salah satu program Mubadala dalam mendukung target produksi Indonesia 2030 yaitu 1 juta barel minyak bumi per hari dan 12 miliar kaki kubik gas bumi per hari.

“Indonesia memiliki potensi yang luar biasa terkait cadangan migas, penemuan ini patut disyukuri dan diharapkan dapat mendukung target produksi 2030,” kata dia. Mubadala menargetkan, apabila sesuai rencana, proyek gas jumbo di WK Andaman dapat onstream pada 2030.

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...