Menteri ESDM Ungkap Potensi Minyak 5 Miliar Barel di Lapangan Buton

Mela Syaharani
19 April 2024, 17:10
minyak, esdm, cadangan minyak, migas
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/Spt.
Foto udara anjungan lepas pantai Sepinggan Field Daerah Operasi Bagian Selatan (DOBS) Pertamina Hulu Kalimantan Timur (PHKT), Kalimantan Timur, Selasa (26/3/2024).
Button AI Summarize

Kementerian ESDM mengatakan Indonesia memiliki potensi kandungan minyak di Lapangan Buton, Sulawesi. Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut lapangan tersebut memiliki potensi minyak yang cukup besar.

“Jumlahnya besar, potensinya bisa 5 miliar (barel). Kalau bisa diambil 20% saja jumlahnya sudah satu miliar barel,” kata Arifin saat ditemui di Direktorat Jenderal Minyak dan Bumi pada Jumat (19/4).

Arifin mengatakan Lapangan Buton ini merupakan jenis lapangan offshore yang mengandung jenis minyak berat. Dia menyebut, apabila lapangan ini bisa dimanfaatkan maka dapat menambah jumlah produksi minyak dalam negeri yang beberapa tahun kebelakang menunjukkan tren penurunan.

Dalam keterangannya, Arifin menyebutkan bahwa lapangan ini berada di bawah kendali Pertamina. Arifin mengatakan pemerintah terus mendorong Pertamina agar lapangan tersebut bisa lebih cepat berproduksi.

“Kami harus dorong supaya lapangan ini bisa jalan. Buat investor tuh yang penting rate of return-nya masuk acceptance untuk investasinya dia,” ucapnya.

Selain mendorong percepatan produksi lapangan Buton, Arifin mengatakan peningkatan produksi minyak dalam negeri juga ditingkatkan melalui penambahan produksi di Blok Cepu dan Rokan. “Kami mendorong percepatan produksi Sumur Clastic di Cepu yang sedang dibor,” kata dia.

Sebagai informasi, Exxonmobil selaku pengelola Blok Cepu akan melakukan pemboran 5 sumur infill carbonate dan 2 sumur clastics yang akan dilaksanakan mulai tahun ini hingga 2026.

Kegiatan pemboran ini dilakukan di antara sumur produksi eksisting yang ada di lapangan Banyu Urip untuk mengambil minyak yang tidak bisa diambil oleh sumur sebelumnya sekaligus untuk membuktikan cadangan reservoir clastics (reservoir batu pasir).

Kegiatan ini diharapkan dapat menambah produksi lapangan Banyu Urip sebesar 42 juta barel sehingga dapat meningkatkan produksi minyak di lapangan Banyu Urip yang saat ini berkontribusi sekitar 25% dari produksi minyak secara nasional.

“Mulai bulan ini. Ada dua sumur yang mau dibor. Ada kepastian kalau dari studi seismiknya ya potensinya cukup signifikan,” ujar Arifin.

Tidak hanya Cepu, peningkatan produksi nasional juga digenjot melalui pengupayaan sumur migas non konvensional di Blok Rokan. “Itu juga jumlahnya cukup besar dengan target ada dua sumur. Namun kemarin sempat diterjang banjir jadi shutdown dulu. Sekarang kalau sudah kering baru mulai dibor lagi,” ujarnya.

Sebelumnya Pertamina Hulu Energi (PHE) melaporkan eksplorasi migas nonkonvensional (MNK) di Blok Rokan terus berjalan. Direktur Utama PHE Chalid Said Salim mengatakan tahapan masih cukup panjang sebelum hasil kajian diketahui.

“MNK kami sudah mengebor sumur yang kedua, itu masih jauh (hasilnya)” kata Chalid saat ditemui usai Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan Komisi VII DPR pada Rabu (27/3).

Dia menjelaskan untuk mengetahui hasil kajian dan potensi hidrokarbon pada sumur MNK masih harus melalui beberapa tahapan.

“Artinya sampai selesai ngebornya dulu baru nanti ada hasil laboratorium. Setelah itu baru ada joint study, dan nanti baru ketahuan hasilnya,” ujarnya. “Jadi menurut saya masih panjang hasilnya. Kalau itu potensi? Iya itu jadi potensi”.

Meski untuk mencapai tahap penemuan hasil masih tergolong jauh, namun Chalid berharap dari hasil kajian ini akan menunjukkan adanya keberadaan hidrokarbon pada sumur MNK di Rokan. “Doain. Harapan kami ada hidrokarbon disitu,” kata dia.

Reporter: Mela Syaharani

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...