RKAB Disetujui, PTBA Incar Produksi Batu Bara 150 Juta Ton Sampai 2026
Direktur Utama PT Bukit Asam Tbk (PTBA) Arsal Ismail mengungkapkan bahwa Kementerian ESDM telah menyetujui rencana kerja dan anggaran belanja (RKAB) untuk periode 2024-2026 dari Kementerian ESDM.
Berdasarkan ketentuan yang berlaku saat ini, RKAB yang sebelumnya diajukan setiap tahun kini berganti mekanisme menjadi tiga tahun sekali. Berdasarkan keterangan Arsal, RKAB periode 2024-2026 total rencana produksi PTBA sekitar 150 jutaan.
“Sudah dapat RKAB, selama 3 tahun ya 2024, 2025, dan 2026. Kalau yang 2024 sudah saya sampaikan (produksi batu bara) 41 jutaan, untuk 2025 sesuai dengan RKAB sekitar 50 juta, dan 2026 kami naik lagi rencana produksinya hampir 60 jutaan,” kata Arsal saat ditemui di Jakarta pada Rabu (8/5).
Pada 19 Maret 2024, Kementerian ESDM telah menerima 883 permohonan RKAB pertambangan batu bara. Dari jumlah tersebut, permohonan yang disetujui berjumlah 587 RKAB. Berdasarkan 587 permohonan RKAB yang disetujui tersebut, total tonase produksi batu bara yang disetujui pada 2024 mencapai 922,14 juta ton.
Sementara untuk 2025 sebanyak 917,16 juta ton, dan 2026 sebesar 902,97 juta ton. “Disetujui sebanyak 587 permohonan, ditolak mencapai 121 permohonan, dikembalikan 100 permohonan, dan saldo sebesar 75 permohonan,” kata Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian ESDM Bambang Suswantono pada Selasa (19/3).
Menurut paparan Bambang, 121 penolakan RKAB ini disebabkan oleh sejumlah alasan. Mulai dari habisnya SK izin usaha pertambangan sebanyak 8 permohonan, 75 penolakan akibat PNBP yang belum disetorkan.
“FS dan AMDAL 4 permohonan, MODI atau dirkom 13 permohonan, keuangan 8 permohonan, PPM 11 permohonan, dan kendala lainnya sebanyak 2 permohonan,” ujarnya.
Sebagai informasi pada tahun ini, Kementerian ESDM mematok produksi batu bara mencapai 710 juta ton atau meningkat 15 juta ton dibandingkan 2023 sebesar 775 juta ton. Alokasi DMO mencapai 181,28 juta ton.