Tak Hanya Pertamina, Shell dan BP-AKR Juga Melakukan Blending BBM

Ferrika Lukmana Sari
26 Februari 2025, 15:27
Pertamina
ANTARA FOTO/Fransisco Carolio/Spt.
Pengendara sepeda motor melintas di SPBU Shell, Medan, Sumatera Utara, Selasa (16/4/2024). Pada tahun ini Shell Indonesia akan menutup seluruh SPBU di Kota Medan, guna menciptakan nilai lebih dengan emisi yang rendah melalui pengembangan solusi energi rendah karbon.
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Badan Usaha Bahan Bakar Minyak (BU BBM) memastikan proses penyaluran BBM ke masyarakat sesuai spesifikasinya. Proses pengolahan di terminal atau depo BBM tidak bisa mengubah kadar oktan (RON).

Hal ini sekaligus merespons kegaduhan masyarakat di media sosial bahwa Pertamax (RON 92) yang beredar di masyarakat merupakan BBM oplosan. Isu yang beredar menyatakan Pertamax yang dibeli berkualitas RON 90 atau setara Pertalite.

Dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi XII DPR,  Rabu (26/2), Shell, BPR-AKR dan Pertamina Patra Niaga memastikan bahwa mereka melakukan praktik blending. Namun proses blending tersebut tak mereduksi atau menambah kadar oktan.

Blending yang dimaksud adalah proses pencampuran bahan bakar atau dengan unsur kimia lain untuk mencapai kadar oktan atau RON tertentu dan parameter kualitas lainnya.

Pelaksana Tugas Harian (PTH) Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga Mars Ega Legowo Putra menyatakan BBM Pertamax dan Pertalite memiliki kadar RON yang sesuai dengan spesifikasi.

"Pertamina hanya punya fasilitas blending zat aditif dan pewarna, bukan untuk melakukan blending untuk mengubah kadar RON," kata Mars.

Pada kesempatan yang sama, President Director and Managing Director Mobility Shell Indonesi Ingrid Siburian menegaskan bahwa pihaknya berkomitmen menjaga kualitas dan standar BBM untuk masyarakat.

Dia juga menyampaikan bahwa seluruh BBM Shell diperoleh dari Singapura, termasuk BBM RON 92 (Pertamax). Sebelum BBM dimuat (loading) di Singapura, dilakukan sertifikasi kualitas untuk memastikan spesifikasinya sesuai standar yang ditetapkan.

Setelah BBM tiba dan dibongkar (discharge) di Indonesia, kembali dilakukan pengecekan kualitas untuk memastikan bahwa produk tetap sesuai standar dan tidak mengalami perubahan selama pengiriman.

Kemudian di terminal penyimpanan BBM di Indonesia, dilakukan random check (pemeriksaan acak) dua kali dalam sebulan. Hal ini untuk memastikan bahwa kualitas BBM tetap sesuai dengan standar yang telah ditetapkan dan sesuai dengan spesifikasi awal saat diimpor.

"BBM RON 92 yang diimpor tidak mengalami perubahan oktan, hanya diberi zat aditif untuk meningkatkan keunggulan produk," ujarnya.

Direktur Utama BP-AKR Vanda Laura juga menegaskan proses blending BP-AKR kurang lebih sama dengan yang lain. Dia memastikan BBM yang didistribuskan sesuai dengan spesifikasi dan regulasi, serta memenuhi standar internasional.

Dalam prosesnya, dilakukan pengecekan pertama dilakukan di Singapura saat proses loading untuk memastikan RON sesuai dengan spesifikasi. Setibanya di Jakarta, BBM kembali diperiksa saat proses discharge untuk memastikan kualitas tetap terjaga.

"Sepanjang tahun 2024, kami telah melakukan 50 kali pengujian aktual untuk memastikan BBM tetap sesuai standar yang ditetapkan," ujarnya.

Reporter: Ferrika Lukmana Sari

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...