Rampungnya Longspan Terakhir dan Rencana Proyek LRT Tahap 2

Pingit Aria
12 November 2019, 16:40
Sejumlah kendaraan bermotor melintas dengan latar belakang pembangunan 'longspan' atau bentangan beton panjang lintasan Light Rail Transit (LRT) di Kuningan, Jakarta, Kamis (7/11/2019). Menurut situs resmi LRT Jabodebek, lintasan LRT Kuningan merupakan
ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra
Sejumlah kendaraan bermotor melintas dengan latar belakang pembangunan 'longspan' atau bentangan beton panjang lintasan Light Rail Transit (LRT) di Kuningan, Jakarta, Kamis (7/11/2019). Menurut situs resmi LRT Jabodebek, lintasan LRT Kuningan merupakan salah satu struktur jembatan kereta api lengkung dengan struktur beton terpanjang di dunia. Sementara itu, pembangunan prasarana LRT Jabodebek sudah mencapai 66,79 persen (data terakhir Ditjen Perkeretaapian Kemenhub pada awal November 2019).

Menurutnya, proyek tahap II tengah dalam proses desain, setelah itu tinggal menunggu instruksi pemerintah untuk dijalankan. “Kapan groundbreaking kami siap," ujarnya saat ditemui di Jakarta, Senin (11/11).

Nantinya, lintasan pelayanan Cibubur-Bogor memiliki panjang 25 kilometer (km) dengan tiga stasiun. Selain itu, akan dibangun juga lintasan pelayanan Dukuh Atas-Senayan sepanjang 7,8 km dengan 3 stasiun, dan lintasan pelayanan Palmerah - Grogol sepanjang 5,7 km dengan 3 stasiun.   Bottom of FormIa pun optimistis bisa menyelesaikan proyek tersebut dalam tiga tahun.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan, tarif kereta api ringan (light rail transit/LRT) Jakarta, Bogor, Depok, Tanggerang, Bekasi (Jabodebek) bisa di bawah Rp 12.000. Namun, kepastian tarif akan difinalisasi dengan memperhitungkan asumsi jumlah penumpang, serta biaya atau pendapatan lainnya.

"Bisa (tarif di bawah Rp 12.000), nanti kami lihat justifikasi akhir-akhir operasional," ujarnya.

Adhi Karya bersama dengan KAI dimandatkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk mengerjakan proyek LRT Jabodebek sepanjang 90 kilometer. Peletakan batu pertama dilakukan oleh Presiden Jokowi pada 9 September 2015 lalu.

Sementara itu, sepanjang Januari hingga September 2019, laba BUMN Karya ini hanya tumbuh 4,7% senilai Rp 351,2 miliar. Pertumbuhan laba tersebut melambat dibandingkan periode yang sama tahun lalu, seperti tergambar dalam databoks di bawah ini. 

Halaman:
Reporter: Fariha Sulmaihati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...