Antisipasi Ekonomi Global Lesu, RI Perluas Ekspor ke Amerika Selatan

Rizky Alika
21 Mei 2019, 09:28
Indonesia memperluas ekspor ke Amerika Selatan untuk mengantisipasi perlambatan ekonomi global.
Katadata

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, lonjakan defisit terjadi karena pengaruh situasi global akibat perang dagang. “Kondisinya tidak mudah, 2019 ini tantangannya akan luar biasa,” katanya pada Rabu lalu.

Peluang Ekspor di Amerika Latin

Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Shinta Widjaja Kamdani mengatakan potensi ekspor ke Amerika Selatan cukup besar. "Apalagi kita sudah punya Indonesia Chile CEPA," kata dia saat dihubugi Katadata.co.id.  Ini merupakan kerja sama perdagangan dalam formula Comprehensive Economic Partnership.

Perjanjian tersebut dapat menjadi pintu untuk perdagangan ke Amerika Selatan. Namun, potensi perdagangan akan bergantung pada seberapa besar pemanfaatan IC-CEPA untuk ekspor.

Artinya, sosialisasi penggunaan IC-CEPA ke pelaku usaha harus dilakukan dengan maksimal. Sementara, pemerintah perlu memberikan pengetahuan pasar kepada pelaku usaha dalam negeri agar tertarik mencoba peluang di pasar Chile dan Amerika Latin.

Adapun produk ekspor yang potensial didorong untuk pasar Amerika Latin di antaranya adalah produk manufaktur unggulan, seperti otomotif, alas kaki, garmen, dan produk elektronik rumah tangga. Sebab, Chile tidak memiliki industri manufaktur yang kuat, lantaran ekonominyamasih bergantung pada sektor perikanan dan pertanian.

(Baca: Dampak Berantai Perang Dagang AS - Tiongkok terhadap Ekonomi Indonesia)

Oleh karena itu, sektor yang paling diuntungkan dengan IC-CEPA menurut Shinta ialah hampir seluruh sektor manufaktur. Sementara sektor perikanan dan pertanian masih sulit masuk ke Chile, karena harus bersaing dengan produksi dalam negerinya. "Chile punya produk pertanian dan perikanan yang cukup unggul di dunia," ujarnya.

Selain itu,  sektor perikanan dan pertanian juga terkendala jarak yang terlalu jauh. Akibatnya, biaya pengiriman (consignment) dan pengawetan (preservation of product) akan lebih mahal. Oleh karena itu, bila pemerintah ingin mendorong ekspor perikanan dan pertanian ke kawasan tersebut perlu  sistem logistik yang memadai agar efisien. 

Akan tetapi, Indonesia masih ada peluang ekspor lainya. "Sektor makanan dan minuman punya peluang tinggi untuk bisa sukses ekspor ke pasar Chile," ujarnya.

Halaman:
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...