Bandara Baru Yogyakarta, Landas Pacu Terbaik hingga Klaim Tahan Gempa

Ameidyo Daud Nasution
9 Mei 2019, 04:00
Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) didampingi Dirut AP I Faik Fahmi (kiri) melihat kondisi garbarata saat meninjau bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulonprogo, DI Yogyakarta, Selasa (7/5/2019). Kunjungan Menteri BUMN tersebut guna melihat s
ANTARA FOTO/ANDREAS FITRI ATMOKO
Menteri BUMN Rini Soemarno (kanan) didampingi Dirut AP I Faik Fahmi (kiri) melihat kondisi garbarata saat meninjau bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulonprogo, DI Yogyakarta, Selasa (7/5/2019). Kunjungan Menteri BUMN tersebut guna melihat secara langsung kondisi terkini bandara YIA pasca beroperasi pada 6 Mei 2019.

Bangunan terminal pun berada di atas kolom-kolom untuk memecah gelombang tsunami. Selain itu, salah satu lantai bangunan memang disiapkan sebagai lokasi evakuasi apabila tsunami datang. "Struktur aman karena sudah dipecah oleh kolom," kata Manajer Proyek Pembangunan Bandara Internasional Yogyakarta, Tauchid Purnomo Hadi seperti dikutip Kompas.

(Baca: Bandara Yogyakarta Beroperasi Ramadan, Dua Maskapai Siap Melayani)

Terkoneksi dengan Kereta Bandara

Pembangunan bandara baru yang menjadi kebanggaan warga Yogyakarta ini akan dilengkapi dengan konektivitas kereta bandara. Masyarakat bisa menggunakan kereta tersebut untuk menuju ke Stasiun Maguwo-Yogyakarta-Wates-Wojo sejauh 49,1 kilometer.

Dari Stasiun Wojo, penumpang bisa menggunakan Bus Damri untuk mencapai bandara dengan jarak 6 kilometer. "Agar masyarakat mengandalkan sebagai moda terintegrasi sehingga perjalanan lebih nyaman dan tepat waktu," kata Direktur Utama PT KAI Edi Sukmoro, dalam keterangan resmi, Rabu (8/5).

KA Bandara Yogyakarta
KA Bandara Yogyakarta (ANTARA FOTO/ANDREAS FITRI ATMOKO)

Lantaran jumlah penerbangan yang terbatas, KAI hingga saat ini masih menerapkan satu kali perjalanan bolak-balik. Kereta berangkat dari Stasiun Maguwo pukul 10.40 WIB dan tiba di Stasiun Wojo pukul 11.26 WIB. Untuk arah sebaliknya, diberangkatkan pukul 14.04 WIB dan tiba kembali di Stasiun Maguwo pukul 14.55 WIB.

KAI juga memastikan rute ini merupakan perjalanan sementara sembari menunggu pembangunan jalur KA Stasiun Kedundang ke Bandara NYIA rampung. Jika rute tersebut selesai, penumpang dapat turun di bandara tanpa berpindah moda.

Tarif yang ditetapkan KAI untuk kereta bandara sebesar Rp 15 ribu untuk keberangkatan hingga 9 Mei 2019. Setelahnya, tarif akan diberlakukan sesuai jarak dengan besaran Rp 30 ribu hingga Rp 40 ribu. Sementara itu, Damri masih menggratiskan moda perjalanan baru tersebut hingga 12 Mei 2019.

Setelah 12 Mei 2019, Damri mengenakan tarif Rp 10 ribu untuk sekali perjalanan. "Penumpang kereta akan dimanjakan penyejuk ruangan, televisi, toilet, tempat penyimpanan koper, serta USB port untuk mengisi daya ponsel," kata manajemen KAI.

(Baca: Sepi Penumpang, Bandara Kertajati Didorong untuk Umroh dan Kargo)

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...