Korea Selatan Akan Berinvestasi Rp 81,7 Triliun di Indonesia
Selain itu ada beberapa kerja sama strategis yang akan dilakukan, diantaranya Intelligent Transportation System antara ITS Korea dengan Masyarakat Transportasi Indonesia. Kerja sama strategis lainnya adalah pengembangan start up antara Korea Trade Investment Promotion Agency dan EVI Asia Tenggara, serta pengembangan pusat teknologi alat mesin di Bandung antara Korea Institute for Advancement of Technology dan Kementerian Perindustrian.
Selain nota kesepahaman dan kerja sama yang akan dijalankan, investor Korea Selatan juga menyatakan tertarik berinvestasi pada enam industri. Keenamnya adalah industri kabel listrik di Karawang oleh LS Cable & System – PT Artha Metal Sinergi, industri alas kaki di Pati dan Subang oleh Parkland dan Taekwang Industrial, industri tekstil di Tegal oleh Sae-A-Trading, industri manufaktur di Bekasi World Power Tech dan NW Industries. Selain itu ada juga komitmen pembiayaan start-up oleh Intervest - Kejora Ventures. Total komitmen investasinya senilai US$ 446 juta.
Dalam kunjungannya ke Korea Selatan, Jokowi juga menggelar pertemuan bisnis dengan eksekutif empat perusahaan besar Negeri Ginseng. Keempatnya adalah Vice Chairman Lotte Group Kag-gyu Hwang, CEO POSCO Choi Jeong-woo, Vice Chairman Hyundai Motor Company Chung Eui-sun, dan Chairman CJ Group Kyung-shik Sohn.
(Baca juga : Pemerintah Bentuk Kantor Khusus untuk Kawal Investor Besar)
Dalam pertemuan tersebut para direksi menyampaikan apresiasi terhadap kemudahan investasi yang diberikan pemerintahan Jokowi. Selain itu mereka menjanjikan keterlibatan orang lokal dalam kegiatan usahanya di Tanah Air kedepannya. "Transfer teknologi juga akan terus dilakukan," kata Menteri Luar Negeri Retno P. Marsudi dalam keterangan resmi Sekretariat Presiden.