RI Buka Peluang Investasi Pariwisata dan Rekreasi untuk Investor ASEAN
Enggar menjelaskan, Indonesia membuka peluang investasi dengan kepemilikan modal asing sebesar 100% , khususnya untuk wilayah Indonesia bagian Timur, seperti Kalimantan, Bangka Belitung, Bengkulu, Jambi, Sulawesi, dan Nusa Tenggara Timur. Tujuannya, tak lain adalah untuk menarik investasi dan pengembangan sektor pariwisata yang menjadi destinasi pariwisata prioritas.
(Baca juga: Terus Turun 6 Bulan Terakhir, Cadangan Devisa Juli US$ 118 Miliar)
Melalui Protokol AFAS Paket ke-10, negara anggota ASEAN dapat memanfaatkan kerja sama perdagangan jasa dan memberikan peluang peningkatan perdagangan jasa bagi Indonesia di pasar negara anggota ASEAN. “Peluang investasi Indonesia di negara- negara anggota ASEAN dapat meningkat sehingga dapat memperkuat profil sektor bisnis jasa Indonesia pada ekonomi global,” ujar Enggar.
Implementasi dari AFAS Paket ke-10 akan memberikan peluang peningkatan perdagangan baik ekspor maupun impor jasa Indonesia di ASEAN. Selain itu, dengan masuknya investor ASEAN juga diharapkan bisa memberi manfaat alih teknologi serta pertukaran tenaga profesional dan tersedianya produk-produk jasa yang beragam bagi konsumen, baik konsumen akhir maupun produsen.
Setelah melakukan pertemuan konsolidasi, para menteri ekonomi ASEAN melanjutkan pertemuan tahunannya dengan seluruh Mitra Free Trade Agreement (FTA) yaitu Tiongkok, Jepang, Korea, India, serta Australia-Selandia Baru.