Berdikari Minta Tambah Kuota Impor Daging Kerbau 20 Ribu Ton

Michael Reily
28 Agustus 2018, 20:31
Distribusi daging
Arief Kamaludin | Katadata

PT Berdikari akan mengajukan tambahan kuota impor daging kerbau beku sebesar 20 ribu ton. Pengajuan baru perusahaan pelat merah bidang peternakan dan pangan ini merupakan bagian dari penugasan dari pemerintah.

Direktur Utama Berdikari Eko Taufik Wibowo mengungkapkan penugasan impor daging kerbau beku tahap pertama telah terealisasi sebanyak 20 ribu ton. Menurutnya, realisasi impor itu dipasarkan kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) seperti warung dan penjual.

Tambahan kuota impor  diperlukan untuk mengisi pasokan pada akhir tahun ini hingga awal tahun depan. Sebab, menurut perhitungannya daging kerbau beku impor diperkirakan habis pada September mendatang. 

(Baca : Berdikari Kantongi Izin Impor Daging Kerbau Beku 9.180 Ton)

“Kami telah melaporlan kepada pemerintah dan kemungkinan bakal mengajukan lagi dalam jumlah yang sama atau bisa lebih banyak,” kata Eko di Jakarta, Selasa malam (27/8).

Eko mengungkapkan, izin impor akan diajukan setelah melaporkan hasil ke Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Berdikari berencana akan mendatangkan daging impor dari India.

Sebelumnya, pemerintah akan memberi penugasan Berdikari untuk mengimpor daging kerbau beku dari India. Keputusan telah disepakati dalam Rapat Koordinasi Terbatas (Rakortas) di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian. Upaya pemerintah menjaga pasokan dan stabilitas harga daging ini dinilai positif oleh Kementerian Pertanian. 

(Baca : PT Berdikari Dapat Jatah Impor Daging Kerbau)

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Kementerian Pertanian I Ketut Diarmita menyebut, dengan adanya beberapa importir daging beku bisa membuat harga jual lebih bersaing di pasar.  Sebab, Impor 100 ribu ton daging kerbau beku yang dikeluarkan Kementerian Perdagangan sebelumnya hanya diberikan kepada Perum Bulog.

Selain itu, impor daging beku melalui Berdikari juga dinilai bisa menjadi cara untuk mencegah  monopoli harga. “Kalau ada sumber lain yang bisa menjual dengan harga lebih murah, harga pasti akan turun,” kata Ketut, April lalu.

Editor: Ekarina

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...