Terkerek Impor BBM, Neraca Dagang Mei 2018 Defisit US$ 1,52 Miliar

Desy Setyowati
25 Juni 2018, 13:31
Pelabuhan ekspor
Katadata

Grafik: Nilai Ekspor dan Impor Indonesia (Jan 2017-Mei 2018)
Nilai Ekspor dan Impor Indonesia (Jan 2017-Mei 2018)

Dilihat dari penggunannya, impor barang konsumsi pada Mei 2018 naik 14,88% dibanding bulan sebelumnya dan 34,01% dibanding tahun sebelumnya. Jenis produk yang impornya naik adalah beras asal Vietnam, gula putih asal Thailand, anggur dari Tiongkok, dan vaksin dari India. "Kami harap (kenaikan impor barang konsumsi ini) tercermin di (pertumbuhan) ke konsumsi rumah tangga," kata dia.

Selain itu, impor bahan baku pada bulan lalu naik 9,02% dibanding April 2018 dan 24,55% dari Mei 2017. Barang yang diimpor adalah emas, batubara untuk memasak, main port, dan beberapa jenis besi asal Tiongkok. Kemudian impor barang modal naik 6,63% mtm dan 43,4% yoy. Jenis barang yang diimpor adalah mesin pembuat tisu, laptop asal Tiongkok, mesin untuk kapal, dan alat pengolahan nikel.

(Baca juga: Usai Ditegur Jokowi, Mendag Menaikkan Target Ekspor Jadi 11%)

Alhasil, defisit neraca perdagangan antara Indonesia dengan Tiongkok menjadi US$ 8,1 miliar sepanjang Januari-Mei 2018. Defisit itu membengkak dibanding periode sama tahun lalu, yang sebesar US$ 5,87 miliar. Selain itu, defisit neraca perdagangan antara Indonesia dengan Thailand pun naik dari US$ 1,6 miliar menjadi US$ 2,1 miliar.

Sementara dengan Amerika Serikat (AS), neraca perdagangan Indonesia masih surplus sebesar US$ 3,6 miliar. Namun surplus itu menurun dibanding tahun lalu yang senilai US$ 4 miliar. Kemudian surplus neraca dagang dengan India juga menurun dari US$ 4,3 miliar menjadi US$ 3,3 miliar.

Halaman:
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...