Industri Farmasi Paling Parah Kena Dampak Pelemahan Rupiah

Image title
23 Mei 2018, 12:58
Pameran Produk Farmasi
Arief Kamaluddin | Katadata
Industri farmasi mengalami tekanan dari pelemahan rupiah.

Sebelumnya Wakil Presiden PT Astra Daihatsu Motor Sudirman Maman Rusdi mengatakan, industri otomotif terkena dampak pelemahan rupiah karena masih mengimpor bahan baku dari luar negeri.

Saat ini impor bahan baku untuk industri otomotif rata-rata mencapai 60%. "Dampak ada, terutama bahan baku kan masih banyak diimpor," kata Sudirman.

Selain dampaknya langsung kepada produsen kendaraan, industri komponen juga diperkirakan terdampak atas melemahnya nilai tukar rupiah. Sebab, bahan baku komponen juga masih banyak diimpor.

(Baca juga: Kurs Rupiah Tembus 14.200 per Dolar AS, Ini Tiga Penyebabnya)

Sudirman mengatakan, belum bisa memperkirakan dampak pelemahan nilai tukar rupiah karena masih bersifat sementara. "Belum dihitung," kata Sudirman.

Ekonom Institute for Development of Economics & Finance (INDEF) Bhima Yudhistira mengatakan pelemahan nilai tukar rupiah disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya ialah kecenderungan importir untuk memegang dolar sebelum dolar bertambah mahal.

"Importir lebih banyak memegang dolar untuk kebutuhan impor bahan baku dan barang konsumsi jelang Lebaran. Perusahaan juga meningkatkan pembelian dolar untuk pelunasan utang luar negeri jangka pendek. Lebih baik beli sekarang sebelum dolar semakin mahal," ujar dia kepada Katadata.co.id beberapa waktu lalu.

Halaman:
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...