Beli Beras Lebih Mahal dari Petani, Bulog Disokong APBN Rp 620 Miliar

Michael Reily
8 Agustus 2017, 11:36
Beras Bulog
Arief Kamaludin | Katadata

Dia juga menyatakan Kementerian Pertanian belum mengusulkan perubahan HPP dalam Instruksi Presiden. "Kementerian teknis belum ada usulan untuk mengubah Inpres," kata Riwantoro.

Direktur Pengadaan Bulog Tri Wahyudi Saleh menyatakan kesiapannya untuk menyerap gabah dan beras sesuai batasan baru yang ditetapkan. "Iya, berlaku sampai Desember," ujarnya.

Tri mengaku saat ini panen gadu sedang terjadi di Sulawesi Selatan, sebagian Jawa Timur, dan Nusa Tenggara Barat. Ia optimis target 850 ribu ton setara beras tercapai jika tidak ada gangguan cuaca dan serangan hama.

Saat ini, menurut Tri, stok beras di gudang Bulog berada di posisi yang cukup kuat. "Stoknya cukup kuat. Sampai Maret 2018 ada 1,7 juta ton," katanya.

(Baca: KPPU Minta Harga Eceran Tertinggi Hanya untuk Beras Medium)

Ketua Umum Persatuan Penggilingan Padi dan Beras Indonesia (Perpadi) Soetarto Alimoeso menilai kenaikan harga beras memang harus diberikan. Sebab, sejak Instruksi Presiden yang mengatur HPP dikeluarkan sejak 2015, sementara kebutuhan petani terus meningkat.

"Sejak 2015, faktor transportasi dan biaya jasa naik, jadi sebenarnya kalau dinaikkan pantas," kata dia.

Halaman:
Reporter: Michael Reily
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...