Transaksi Dagang di ASEAN Pakai Mata Uang Lokal Tak Diminati

Martha Ruth Thertina
29 Desember 2016, 10:23
Kurs uang
Arief Kamaludin | Katadata

Sedangkan Kepala Ekonom PT Bank Central Asia Tbk., David Sumual, menilai transaksi dagang dengan mata uang lokal sulit dilakukan. Alasannya, pendalaman pasar keuangan di sejumlah negara mitra dagang Indonesia belum terjadi. Alhasil, instrumen investasinya terbatas.

Selain itu, beberapa pasar keuangan juga tak sepenuhnya terbuka terhadap asing. Kondisi tersebut membuat pelaku usaha sulit memutar devisa hasil ekspor bermata uang lokal.

“Mekanisme perdagangan, kalau (neraca dagang) defisit terlalu banyak ke negara tertentu, (artinya) kekurangan mata uang tersebut. Kalau surplus terlalu besar, (artinya) terlalu banyak bath (misalnya), maka harus diinvestasikan. Kalau USD gampang, paling likuid,” ujar David. Kelebihan likuiditas dolar AS bisa diinvestasikan di surat utang negara tersebut atau instrumen investasi lain berdenominasi dolar AS.

Sejauh ini, menurut David, pasar keuangan di Cina pun tak selikuid pasar keuangan di AS. Jadi, perlu ada pendalaman dan keterbukaan pasar keuangan di negara-negara yang melakukan kerja sama dagang tersebut. Dengan begitu, penggunaan mata uang lokal bisa jadi alternatif yang menarik selain dolar AS.

David menambahkan, transaksi dagang dengan mata uang lokal juga sulit dilakukan lantaran utang para eksportir atau importir banyak yang dalam bentuk dolar AS. Bila bertransaksi dengan mata uang lokal, maka terjadi missmatch. “Kalau dalam yuan, ringgit, bath. Nah, itu harus (konversi),” kata dia.

(Baca juga: Pekan Terakhir 2016, Kurs Rupiah Masih Tertekan Efek The Fed)

Luasnya penggunaan dolar AS di dunia tampak dari besarnya cadangan devisa negara yang ditempatkan dalam instrumen investasi berdenominasi dolar AS. David merinci, sekitar 65 persen cadangan devisa ditempatkan dalam instrumen investasi berdenominasi dolar AS.

Sisanya dalam euro 20 persen, dan selebihnya dalam poundsterling, yen, dolar Kanada, dan yen Jepang. Adapun penempatan di yuan kurang dari 1 persen. “Sulitnya (menggunakan mata uang lokal) karena mata uang dolar reserve currency,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...