Tidak Mau Terlena Lonjakan Harga Komoditas, Ekspor Manufaktur Digenjot

Cahya Puteri Abdi Rabbi
15 September 2021, 13:08
komoditas, ekspor
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/aww.
Pekerja memproduksi lemari pajangan bertema "Box Telephone" di Industri Furnitur Kebon Besar, Tangerang, Banten, Jumat (5/2/2021). Produsen tersebut mampu memproduksi lemari pajangan untuk pasar ekspor Inggris itu sebanyak 2.000 unit per bulan.

Dari 10 besar penyumbang terbesar ekspor pada Januari-Juli, terdapat produk elektronika, produk kimia, kendaraan bermotor dan suku cadangnya, alas kaki, dan perhiasan.

Produk manufaktur juga mendominasi kelompok 11-20 penyumbang terbesar ekspor seperti produk mesin dan peralatan, produk kayu, tekstil dan produk tekstil, kimia organik, alas kaki, seafood serta mebel.

Peningkatan ekspor manufaktur ini merupakan upaya Indonesia untuk mencegah kehilangan peluang dan pendapatan dari sektor lain di tengah kenaikan harga komoditi .

“Jadi saya rasa kita tidak terlena dengan kenaikan harga komoditi karena supercycle ini, sekarang kita bergerak pada hilirisasi termasuk sektor industri manufaktur. Kita tidak akan terlena. Kita akan bergerak paralel ke ekspor berbasis manufaktur supaya kita tidak loss revenue dari kenaikan harga komoditi,"ujar Kasan.

Saat ini, ekspor produk-produk berbasis manufaktur menjadi sebuah keharusan karena pasar dan rantai pasok yang mulai bergerak kembali seiring dengan pemulihan negara-negara dari pandemi Covid-19.

Beberapa produk bahkan sudah mengalami peningkatan permintaan yang signifikan selama pandemi Covid-19 yakni, elektronik, medical goods terutama obat-obatan dan vaksin, serta produk industri tekstil.

Selain itu, pasar otomotif juga sudah kembali bergairah, mengingat industri otomotif merupakan salah satu sektor yang rantai pasoknya sangat terdampak karena adanya pembatasan-pembatasan mobilitas dan krisis cip semikonduktor.

Kasan menyebut, kenaikan harga komoditi supercycle akan bergantung pada pemulihan ekonomi di negara-negara utama tujuan ekspor, yakni Cina, Amerika Serikat, Jepang, India, Singapura, Filipina, Korea Selatan, Vietnam, dan Thailand.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...