Lebih Cepat 10 Bulan, Bendungan Randugunting Beroperasi Awal Januari

Cahya Puteri Abdi Rabbi
3 Januari 2022, 09:04
Bendungan, infrastruktur, jawa tengah
Kementerian PUPR
Bendungan Randugunting

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah merampungkan pembangunan fisik Bendungan Randugunting di Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah, Minggu (2/1). Rampungnya pembangunan ini lebih cepat 10 bulan dari jadwal kontrak yang seharusnya berakhir pada November 2022.

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, Bendungan Randugunting nantinya merupakan bendungan ke-14 yang akan diresmikan Presiden Joko Widodo dari 15 bendungan yang selesai 2021. Dari tahun 2015 hingga 2020, sebanyak 14 bendungan juga telah selesai dan dioperasikan.

"Secara keseluruhan bendungan sudah selesai, tinggal perapihan gedung dan lansekap saja. Mudah-mudahan bisa diresmikan pada awal Januari 2022 ini," kata Basuki dalam keterangan resminya, Minggu (2/1).

 Pembangunan Bendungan Randugunting sudah direncanakan sejak tahun 1990-an untuk menambah suplai air bagi daerah kering di Kabupaten Blora dan Rembang.

Pembangunan bendungan sendiri mulai dikerjakan pada 2018 dan selesai di awal 2022 tanpa kendala teknis untuk konstruksi dan sosial dalam pembebasan lahan. 

Nantinya, bendungan ini bisa  memberikan suplai air baku 200 liter per detik dan irigasi 670 hektare.

Dengan rincian, mendukung penyediaan air baku di Kabupaten Pati sebesar 50 liter per detik. Di Kabupaten Rembang sebesar 50 liter per detik, serta di Kabupaten Blora sebesar 100 liter per detik.

 Selain itu, juga dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata. Bendungan Randuguting juga memiliki potensi sebagai sumber Pembangkit Listrik Tenaga Surya dengan sistem solar panel.  

Basuki menambahkan bendungan Randugunting memiliki potensi untuk solar energi.

"Jadi kita akan coba memasang floating solar panel di bendungan. Saat ini kita punya 231 bendungan, jika ditambah 61 bendungan yang akan selesai 2024, kita akan punya 292 bendungan. Jika semua kita pasang floating solar panel, energi terbarukan akan bisa berkembang (dari bendungan)," katanya.

Pembangunan Bendungan Randugunting berada di bawah tanggungjawab Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana, Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya Air, Kementerian PUPR dengan kontraktor pelaksana PT Wijaya Karya - PT Andesmont Sakti (KSO) dengan biaya APBN 2018-2022 dengan nilai kontrak sebesar Rp 880 miliar.

 Selain penyediaan air baku dan irigasi, Bendungan Randugunting dengan luas genangan 187,19 hektare juga akan berfungsi untuk mereduksi banjir sebesar 75% atau sebesar 81 meter kubik per detik.

Bendungan itu juga diharapakan bisa membantu pengurangan luas areal terdampak banjir dari 4.604 hektare menjadi 2.285 hektare.

Dengan total kapasitas tampungan bendungan sebesar 14,42 juta meter kubik sebagai bendungan multifungsi, juga akan bermanfat sebagai konservasi untuk menampung air hujan.

Dengan demikian, air hujan tidak sia-sia terbuang ke laut dan dapat mengisi cadangan air tanah di Blora yang sering mengalami kekeringan.

Bendungan ini juga berpotensi untuk pengembangan pariwisata dan agrowisata di Kabupaten Blora.

Pembangunan infrastruktur, termasuk bendungan, merupakan salah satu fokus pemerintahan Presiden Joko Widodo. Keberadaan infrastruktur diharapkan bisa meningkatkan kesejahteraan dan pertumbuhan ekonomi.



Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...