PUPR Prediksi Jalan Rusak Akan Lebih Banyak Tahun Depan, Karena Apa?

Andi M. Arief
29 Juni 2022, 21:39
Pengendara sepeda motor melintas di dekat tumpukan kayu dan batu yang dipasang warga di tengah jalan di Labuan Panimba, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu (25/5/2022). Warga setempat memasang batu, kayu, dan tanaman di jalan tersebut sebagai bentuk
ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah/tom.
Pengendara sepeda motor melintas di dekat tumpukan kayu dan batu yang dipasang warga di tengah jalan di Labuan Panimba, Kabupaten Donggala, Sulawesi Tengah, Rabu (25/5/2022). Warga setempat memasang batu, kayu, dan tanaman di jalan tersebut sebagai bentuk protes dan kekecewaan mereka karena jalan rusak dan bertdebu yang tidak kunjung diperbaiki.

Menurut dia, penundaan perbaikan jalan selama 2-3 tahun dapat membuat anggaran yang dibutuhkan naik 10 kali lipat. Dengan demikian, beban anggaran semakin berat dan berpotensi menyebabkan jalan rusak menjadi semakin panjang.

Pada 2021, total jalan baik mencapai 16.754 kilometer (km) atau 35,67% dari total jalan. Sementara kondisi jalan sedang mencapai 26.362 Km atau 56,12%.

 Kementerian PUPR memprediksi dominasi kondisi jalan sedang akan bertambah menjadi 29.319 km atau 62,4% dari total jalan pada 2022. Namun, namun panjang jalan baik akan berkurang 17,84% dari posisi 2021 menjadi 13.825 Km. 

Selain itu, total panjang jalan rusak ringan akan bertambah 69 Km menjadi 2.715 Km. Dengan demikian, presentasi jalan rusak ringan akan menjadi 5,81% dari total jalan nasional.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...