Pemerintah Akan Buka 86 Ribu Hektare Lahan Baru Jagung di 4 Provinsi
Kementerian Pertanian akan melaksanakan perintah Joko Widodo (Jokowi) untuk menanam jagung seluas 141.000 hektar di wilayah Papua Barat, NTT, Maluku Utara dan Kalimantan Utara. Dari luas lahan tersebut, sebanyak 86.000 diantaranya merupakan lahan baru.
"Hari ini kami dapat kepastian dari Bapak Presiden untuk melakukan upaya-upaya peningkatan produksi dari hulu, pasca panen sampai dengan offteker atau marketnya," ujar Mentan seusai rapat terbatas dengan Presiden Jokowi dan Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (1/8).
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, semua lahan intensifikasi maupun lahan ekstensifikasi akan dilakukan pengolahan secara maksimal. Kementan akan menyiapkan berbagai perlengkapan seperti mesin dryer, alat tanam maupun alat panen.
"Sehingga toksin dan lain-lain bisa dikurangi sampai kadar air yang tadinya di atas 20 bisa jadi 14. Dengan begitu produksi kita sangat layak untuk di market atau di industrikan," katanya.
Sejauh ini, kata Syahrul, produksi jagung nasional menunjukan perkembangan yang cukup bagus. Bahkan di tiga tahun terakhir ini Indonesia mampu mencukupi kebutuhannya sendiri. Jadi bukan hanya beras yang sudah sukses tidak impor, melainkan jagung juga sudah tidak impor.
"Saya ingin sampaikan bahwa bukan hanya beras sebenarnya kita sudah tidak impor tetapi juga jagung. Kecuali yang berkaitan dengan kebutuhan industri termasuk pemanis dan lain-lain," katanya.