Kementan Optimistis Tak Perlu Tambah Impor Penuhi Kebutuhan Pangan Tahun Ini

Ringkasan
- Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyarankan maskapai domestik untuk berkolaborasi dengan maskapai asing guna meningkatkan jumlah armada mereka sebagai strategi untuk memecah monopoli pasar penerbangan domestik yang saat ini didominasi oleh Lion Air Group, dengan Lion Air menguasai 60% pasar.
- Budi Karya Sumadi menyatakan bahwa keberadaan monopoli di bagian timur Indonesia bukanlah sesuatu yang diizinkan terjadi tanpa upaya pemecahan, dan mengarahkan pembentukan perusahaan patungan dengan maskapai asing dari Uni Emirat Arab, Cina, atau Taiwan untuk membuka rute baru dan membawa investasi guna mengatasi permasalahan kurangnya rute penerbangan dan mahalnya tiket pesawat.
- Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) telah memanggil tujuh maskapai terkait isu kenaikan harga tiket yang mungkin dipengaruhi oleh perilaku anti-persaingan seperti monopoli. Diskusi ini mencakup periode kebijakan dari 18 September 2021 hingga 18 September 2023, setelah adanya tuduhan terhadap maskapai melakukan praktik monopoli selama tahun 2017-2019.

Kementerian Pertanian optimistis dapat memenuhi kebutuhan pangan dalam negeri hingga akhir tahun sehingga tak perlu menambah impor. Penanaman padi dan jagung digenjot secara merata di seluruh Indonesia untuk memastikan ketersediaan pangan cukup.
"Kami sangat optimis bahwa untuk urusan pangan terutama padi dan jagung kalau dengan tambahan lahan yang baru, produksinya kita jaga kita tingkatkan dengan semua sumber daya yang ada apalagi kita punya bonus demografi ini sangat mungkin memenuhi kebutuhan dalam negeri," kata Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan Yudi Sastro dalam keterangan di Jakarta, Senin.
Pemerintah melalui Kementan telah melakukan perluasan areal tanam (PAT) dengan memanfaatkan pompanisasi sebagai solusi cepat meningkatkan produksi dalam negeri. Ia mencatat target tambah tanam pada setiap bulan mencapai 1 juta hektare yang terdiri atas sawah tadah hujan dan optimalisasi lahan. Beberapa sentra bahkan sudah menggelar panen lebih dari satu kali.
"Upaya tersebut perlahan tapi pasti mulai menunjukkan hasil. Indonesia mengekspor jagung asal Gorontalo sebanyak 50 ribu ton untuk kebutuhan pakan di Filipina," ujarnya.
Menurutnya, ekspor merupakan bukti bahwa kerja keras dan kolaborasi semua pihak mampu membawa pangan Indonesia kembali berjaya.
"Untuk jagung, tahun ini kita ekspor. Padahal sebelumnya kita mengalami kekurangan. Tetapi kemudian setelah lahan kita optimalkan, kita bisa membalikkan keadaan dari impor ke ekspor," katanya.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman sebelumnya mengatakan bahwa pompanisasi merupakan solusi cepat dalam memperluas areal tanam (PAT) saat kekeringan panjang akibat gelombang panas dunia. Lewat program tersebut, ia optimistis Indonesia mampu meningkatkan produksi secara maksimal.
"Pompanisasi sudah kita distribusikan secara merata, kini saatnya kita bekerja meningkatkan indeks pertanaman dari yang tadinya satu kali menjadi tiga kali dalam setahun. Dengan begitu, kita bisa pastikan mampu mencapai swasembada hingga lumbung pangan dunia," katanya.