RI Kembali Impor Biji-bijian dari Ukraina, Dubes: Terima Kasih Jokowi
Duta Besar Ukraina untuk Republik Indonesia Vasyl Hamianin menyambut baik kembalinya impor biji-bijian Ukraina oleh Indonesia melalui Pelabuhan Odessa. Impor ini merupakan yang pertama kalinya setelah invasi Rusia ke Ukraina.
“Saya sangat gembira dengan keberhasilan pengiriman 50.000 ton pipil jagung Ukraina melalui Pelabuhan Odessa. Ini adalah wujud kemenangan bangsa Ukraina mengusir penjajah Rusia yang telah berbulan-bulan melakukan blokade laut,” ujar Vasyl Hamianin seperti dikutip dari Antara, Rabu (3/8).
Menurut Vasyl Hamianin bangsa Ukraina mengucapkan terima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang telah datang secara langsung ke Ukraina dan Rusia untuk menawarkan solusi atas ancaman krisis pangan global yang dipicu oleh invasi Rusia ke Ukraina. Presiden Jokowi pada kunjungan awal Juli membawa proposal koridor pangan, skema yang sebelumnya pernah disampaikan beberapa negara.
“Kami berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo atas kehadirannya yang membuat penjajah Rusia mendapatkan tekanan internasional lebih besar sehingga blokade perdagangan segera berakhir.”
Menurut laporan Organisasi Pangan Dunia (FAO), perang Ukraina-Rusia akan mendorong 47 juta orang di seluruh dunia masuk ke jurang kerawanan pangan akut terutama di negara-negara yang mengandalkan bahan pokok pangan berupa gandum.
Menurut Vasyl Hamianin, pengiriman komersial pertama M/V Riva Wind dari Ukraina membawa 50.000 ton jagung pesanan PT Comexindo International yang dikelola melalui Kerjasama Harvest Commodities dan Grup Arsari Indonesia. PT Comexindo International sebelumnya bernama PT Prima Comexindo adalah anak usaha dari Grup Arsari Indonesia.
Kapal M/V Riva Wind merupakan salah satu pengiriman komersial pertama dari Odessa sejak awal pecahnya konflik pada 24 Februari 2022. Keberhasilan pengiriman ini adalah upaya tak kenal lelah dan kesepakatan antara para pihak.
Berdasarkan data Trading Economics, pada kuartal I 2022 ekonomi Ukraina mengalami kontraksi 15,1% (year on year/yoy) dibanding kuartal I tahun sebelumnya. Jika dibandingkan dengan kuartal IV 2021, ekonomi Ukraina bahkan sudah anjlok 19,3% (quarter-on-quarter/qoq).