Marak Kecelakaan, Luhut Ancam Tutup Smelter Nikel yang Tak Taat Aturan

Abdul Azis Said
15 Maret 2023, 19:49
smelter nikel, luhut, kecelakaan
ANTARA FOTO/Jojon/aww.
Aktivitas tungku smelter nikel di PT VDNI di kawasan industri di Kecamatan Morosi, Konawe, Sulawesi Tenggara, Jumat (9/9/2022).

Kasus kecelakaan kerja smelter nikel PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali mencuri perhatian publik beberapa bulan terakhir. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut telah memanggil perusahaan tersebut.

Luhut mengaku, dalam pemanggilan sekitar tiga minggu lalu itu pihaknya telah memberikan peringatan. Tak hanya yang di Morowali, ia juga telah mengirim anak buahnya melakukan investigasi di beberapa daerah lainnya.

"Dan saya mendapat tanggapan bahwa mereka tidak patuh dengan ketentuan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah dan saya memberi mereka dua bulan untuk mematuhi ketentuan tersebut, jika tidak, saya akan menyetop industrinya," kata Luhut dalam acara DBS Asian Insights Forum 2023 di Jakarta, Rabu (15/3).

Ia menyebut perusahaan tidak bisa melakukan asal-asalan sekehendak hatinya, tetapi juga harus patuh dengan regulasi yang ada. Regulasi yang dimaksud terkait dengan kepatuhan dari aspek lingkungan dan bisnis yang adil.

Ia kembali menyinggung terkait Indonesia yang menurutnya bukan 'Banana Republic' sehingga industri tidak bisa asal-asalan. Selain itu, pihaknya juga memastikan tak akan pandang bulu terhadap perusahaan yang tak patuh aturan.

"Selama posisi mereka (perusahaan) tidak lebih tinggi dari saya, don't talk to me. Posisi tertinggi di negara ini adalah presiden, jadi hanya ketika presiden memberikan instruksi maka saya akan patuh, sisanya saya tidak peduli," ujarnya. "Saya peduli terhadap lingkungan, saya peduli dengan transaksi yang adil".

Kebakaran di smelter milik PT GNI di Morowali Utara, Sulawesi Tengah pada Kamis (22/12), telah menewaskan dua pekerja alat berat. Namun menurut organisasi masyarakat sipil yang bergerak di bidang transformasi energi dan pembangunan berkelanjutan, Trend Asia, kecelakaan itu bukan yang pertama.

Trend Asia menemukan sudah ada tujuh pekerja lainnya yang tewas sebelumnya, bahkan sejak saat smelter itu masih tahap pembangunan.

Setelah kejadian Desember, bentrok kembali terjadi di smelter PT GNI pada pertengahan Januari tahun ini. Dua pekerja dilaporkan tewas, satu pekerja lokal dan satu pekerja asing.

Unjuk rasa diikuti ratusan pekerja yang menuntut perusahaan terkait kesejahteraan dan keselamatan para pekerja. Beberapa dari tuntutannya terkait prosedur kesehatan dan keselamatan kerja (K3) hingga persoalan upah.

Terkait kejadian itu, anggota parlemen Komisi VII dari fraksi PKS, Mulyanto meminta pemerintah mencabut izin PT GNI permanen.

Reporter: Abdul Azis Said

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...