Mendag Sudah Pesan Satu Juta Ton Beras Impor dari India

Nadya Zahira
15 Juni 2023, 15:04
Buruh pelabuhan menurunkan sejumlah karung beras impor dari Vietnam dari atas kapal di Pelabuhan Multiguna, Tenau Kupang,NTT, Sabtu (20/5/2023). Sebanyak 4.800 ton beras impor dari Vietnam tersebut akan dikirim ke gudang Bulog NTT yang kemudian akan disal
ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/aww.
Buruh pelabuhan menurunkan sejumlah karung beras impor dari Vietnam dari atas kapal di Pelabuhan Multiguna, Tenau Kupang,NTT, Sabtu (20/5/2023). Sebanyak 4.800 ton beras impor dari Vietnam tersebut akan dikirim ke gudang Bulog NTT yang kemudian akan disalurkan ke warga dalam program bantuan sosial (Bansos).

Kementerian Perdagangan atau Kemendag akan mengimpor beras sebanyak 1 juta ton dari India. Hal tersebut dilakukan untuk mengantisipasi dampak El Nino atau cuaca ekstrem.

Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, mengatakan Kemendag sudah menandatangani  Momerandum of Understanding atau nota kesepahamanan dengan India terkait pembelian 1 juta ton beras. Impor beras dilakukan jika stok di Indonesia berkurang.

"Jika sewaktu-waktu butuh, kita bisa beli. Kita sudah pesan 1 juta ton," ujar Zulhas.

Dia mengatakan, impor beras memang bukan kebijakan yang populer. Namun demikian, stok beras di masyarakat harus mencukupi. Jika stok menipis karena El Nino, maka harga beras pun akan mahal.

Impor Kemendag di Luar Penugasan Bulog

Sebelumnya, pemerintah juga telah menugaskan Bulog untuk impor beras 2 juta ton. Menurut Zulhas, impor beras yang dilakukan Kemendag sebanyak satu juta ton ini di luar dari penugasan Bulog. 

"Iya, ini diluar dari impor itu. Ini baru MoU untuk harga tetap. Barang ada, tapi belum kita beli. Kalau butuh bisa beli. Barangnya sudah ada," kata dia. 

Perum Bulog mendapat penugasan dari Badan Pangan Nasional atau Bapanas untuk mengimpor 2 juta ton beras sampai akhir Desember 2023. Impor bertujuan guna memenuhi cadangan beras pemerintah.

Informasi tersebut termuat dalam Surat Penugasan Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi kepada Perum Bulog yang dirilis pada 24 Maret 2023. Putusan tersebut merupakan hasil rapat dengan Presiden Joko Widodo

"Kami menugaskan Perum Bulog untuk melaksanakan pengadaan cadangan beras pemerintah dari luar negeri, yaitu sebesar 2 juta ton sampai dengan akhir Desember 2023. Pengadaan 500 ribu ton pertama dilaksanakan secepatnya," tulis Arief dalam suratnya, dikutip Senin (27/3).

Dalam surat tersebut, Arief menegaskan pihaknya tetap meminta Perum Bulog untuk mengoptimalkan penyerapan hasil produksi dalam negeri, terutama selama masa Panen Raya Maret-Mei 2023. Artinya, beras dalam negeri harus tetap diprioritaskan.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...