Airlangga: Sebagian Proyek Strategis Nasional Tidak Akan Rampung 2024

Nadya Zahira
23 Juni 2023, 19:14
Sejumlah truk mengangkut material pekerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) Waduk Krueng Kerto di Desa Blang Pante, Aceh Utara, Aceh, Kamis (11/5/2023). Bendungan pengendali banjir yang dibangun sejak 2015 dengan biaya APBN sebesar Rp 2,68 triliun yang me
ANTARA FOTO/Rahmad/tom.
Sejumlah truk mengangkut material pekerjaan Proyek Strategis Nasional (PSN) Waduk Krueng Kerto di Desa Blang Pante, Aceh Utara, Aceh, Kamis (11/5/2023). Bendungan pengendali banjir yang dibangun sejak 2015 dengan biaya APBN sebesar Rp 2,68 triliun yang memiliki kapasitas tampung 215,94 juta/m3 tersebut mampu mengairi persawahan seluas 940 hektare, Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) dengan kapasitas 6,34 MW, dan sumber air bersih bagi masyarakat yang ditargetkan selesai 2024 mendatang.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan sebagian proyek strategis nasional atau PSN tidak akan mencapai target untuk rampung 2024. Sebanyak 58 dari PSN tersebut bahkan belum dimulai hingga saat ini.

"Terhadap proyek-proyek memang tidak semua selesai di tahun 20024, tetapi kami punya kriteria," ujar Airlangga saat ditemui di acara PSN Goes to Campus, Sumedang, Jumat (23/6).

Pernyataan tersebut dilonggarkan Airlangga saat wartawan meminta tanggapannya mengenai peringatan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan atau BPKP. Lembaga tersebut menyatakan bahwa ada 58 PSN yang delu  digarap saat ini.

Airlangga mengatakan, PSN yang belum dimulai tersebut harus masuk dalam tahap financial closing sebelum 2024. Jika tidak, pemerintah tidak akan memberikan izin untuk melanjutkan proyek tersebut.

"Jadi yang belum financial closing, terpaksa kita tidak berikan izin," kata dia.

Sebelumnya, Kepala BPKP, Muhammad Yusuf Ateh mengungkapkan ada 58 PSN yang belum dimulai. Padahal, pemerintah menargetkan seluruh PSN dapat selesai pada 2024 mendatang. 

Menurut Ateh, hal tersebut dapat berisiko terhadap keterlambatan proyek serta tidak optimalnya manfaat pembangunan proyek yang dihasilkan.

Dia mengatakan, pihaknya juga menemukan berbagai ruang perbaikan yang perlu segera ditindak lanjuti oleh berbagai Kementerian Daerah. Selain itu, BPKP juga menemukan adanya peningkatan Sumber Manusia atau SDM yang belum merata. 

"Kami juga menemukan adanya potensi pemborosan alokasi belanja daerah sebesar 21% dari nilai anggaran yang kami uji petik," kata Ateh.

Secara rinci, terdapat 30 PSN yang rampung pada 2019 dengan nilai Rp165,3 triliun. Proyek tersebut terdiri dari pembangunan bendungan, bandara, jalan, kawasan, kereta, pelabuhan dan smelter.

Kemudian pada 2020, terdapat 12 PSN yang diselesaikan senilai Rp123,1 triliun, yang terdiri dari bandara, kereta, jalan tol, pelabuhan, sistem penyediaan air minum atau SPAM, kawasan industri, serta bendungan

Selanjutnya pada 2021 terdapat 24 PSN yang diselesaikan dengan nilai Rp125,9 triliun yang terdiri dari jalan ton, kereta, kawasan perumahan, SPAM, bendungan, pelabuhan, dan teknologi. 

Lalu, sepanjang periode Januari-Agustus 2022, ada 9 PSN yang diselesaikan senilai Rp 140,1 triliun yang terdiri dari 2 proyek Pelabuhan, 1 proyek bandara, 3 proyek ketenagalistrikan, kawasan perbatasan, dan pembangkit listrik. Untuk periode September-Desember 2022, terdapat 16 PSN dengan nilai Rp101,2 triliun yang ditargetkan rampung.

Reporter: Nadya Zahira

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...