Pedagang Tanah Abang Sulit Untung di TikTok, Turunkan Harga 30%
Pasar Tanah Abang, Jakarta, kini sepi pengunjung. Para pedagangnya pun bersiasat dengan menjajal berjualan dengan cara live streaming di Tiktok.
Namun, berdagang daring itu pun tak mengatasi masalah mereka. Pemilik toko gamis di Lantai dasar Pasar Tanah Abang, Surya, menyatakan live streaming tak membuatnya untung.
Sebab, Surya terpaksa menurunkan harga penjualan hingga 30% saat live streaming TikTok demi dilirik para pelanggan. "Biar menarik penonton, saat live hanya dilihat 20 orang," kata Surya di pasar Tanah Abang, Selasa (19/9).
Surya mencatat TikTok hanya memberikan bantuan kepada penjual dengan total penonton setidaknya 100 orang saat melakukan siaran langsung. Oleh karena itu, Surya mengatakan tokonya lebih bergantung pada penjualan langsung di toko dibandingkan penjualan daring.
Pengalaman Surya ini berbeda dengan Nadya (22 tahun) yang menjual pakaian wanita Nara Fashion di Pasar Tanah Abang Blok B. Dia berjualan siaran langsung sejak enam bulan lalu.
"Saya mencoba live, setidaknya mencari pelanggan baru biar jadi pelanggan," kata Nadya kepada Katadata.co.id, Jumat (15/9).
Nadya menangguk omset empat kali lipat sejak berjualan live streaming di TikTok. Dia mengatakan penjualan offline di tokonya hanya sekitar Rp 500 ribu. Sedangkan hasil penjualan melalui live streaming TikTok bisa menjual 20-30 barang atau sekitar Rp 2 juta- Rp 3 juta per hari.
Meskipun saat tidak live streaming, transaksi pun terus berjalan. "Kalau enggak live, paling ada yang checkout 5-10 pcs," ujarnya.
Ia menyampaikan hasil penjualan dari live streaming sangat lumayan. Sebelum mulai berjualan live, penghasilan dari dagang di Tanah Abang tidak cukup untuk operasional seperti gaji karyawan, sewa toko, dan biaya lainnya.