Produksi Garam Naik 100% Imbas El Nino, Petani Minta Impor Dikurangi

Andi M. Arief
22 September 2023, 15:31
Petambak memanen garam di Desa Tambak Cemandi, Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (21/7/2023). Petambak garam di kawasan tersebut mulai bisa menghasilkan garam meskipun kualitasnya kurang baik akibat cuaca yang tidak menentu.
ANTARA FOTO/Umarul Faruq/nym.
Petambak memanen garam di Desa Tambak Cemandi, Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, Jumat (21/7/2023). Petambak garam di kawasan tersebut mulai bisa menghasilkan garam meskipun kualitasnya kurang baik akibat cuaca yang tidak menentu.

Petani garam meramalkan volume produksi garam di dalam negeri akan melonjak lebih dari 100% tahun ini. Hal tersebut disebabkan oleh meningkatnya suhu di tambak garam domestik akibat El Nino.

Ketua Asosiasi Petani Garam Rakyat Indonesia Jakfar Sodikin mengatakan volume produksi garam dapat naik 127% secara tahunan sepanjang 2023 menjadi 2,5 juta ton. Artinya, Jakfar menilai volume produksi tahun ini akan melampaui target pemerintah sejumlah 2 juta ton.

"Dengan cuaca panas, produksi garamnya jadi banyak. Kualitasnya juga akan bagus kalau panasnya tinggi," kata Jakfar kepada Katadata.co.id, Jumat (22/9).

Selain volume, Jakfar menyampaikan kemurnian garam lokal akan meningkat dari sekitar 92% menjadi 95%. Jakfar mengatakan tingkat kemurnian tersebut dapat bertambah setelah diproses oleh industri pencucian garam menjadi sekitar 97%.

Untuk diketahui, sektor manufaktur mensyaratkan tingkat kemurnian yang tinggi pada garam yang akan digunakan sebagai bahan baku. Industri makanan dan minuman mensyaratkan kemurnian 94%, sementara industri kosmetik setidaknya 97%, dan industri farmasi minimal 99%.

Sementara itu, Jakfar mengatakan garam untuk kebutuhan rumah tangga hanya memerlukan kemurnian garam sekitar 90%. Jakfar mendata garam untuk kebutuhan rumah tangga mencapai sekitar 700.000 ton per tahun.

Potensi Kelebihan Produksi

Peningkatan produksi tersebut membuat pasokan garam dalam negeri melebihi permintaan industri. Jakfar mendata ada pasokan garam domestik sebanyak 1,8 juta ton untuk kebutuhan tahun depan. Akan tetapi, sektor manufaktur tercatat hanya menggunakan sekitar 1,1 juta ton garam lokal per tahun.

Jakfar menjelaskan kebutuhan garam untuk sektor manufaktur sebanyak 4 juta ton per tahun. Adapun, 75% dari kebutuhan tersebut atau sekitar 3 juta ton didapatkan pabrikan dari luar negeri.

Maka dari itu, Jakfar mendorong pemerintah untuk mengarahkan industriwan menyerap garam lokal dan mengurangi importasi garam. Hal tersebut dinilai penting untuk menjaga harga garam di dalam negeri.

Jakfar menilai garam lokal yang diproduksi pada tahun ini dapat diserap oleh sektor manufaktur. Walaupun mayoritas kemurnian garam baru mencapai 95%, Jakfar mengatakan proses pengolahan di pabrikan dapat meningkatkan angka tersebut menjadi 97%.

"Kalau alat pengolahan garamnya bagus kemurnian 97% gampang dicapai, seperti PT UNIChemCandi Indonesia bisa menghasilkan garam 99%," kata Jakfar.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, Indonesia selalu melakukan impor garam dalam jumlah besar setiap tahunnya. Pada 2022, volume impor garam Indonesia mencapai 2,75 juta ton dengan nilai US$ 124,4 juta.

Harga Garam 2023

Untuk diketahui, harga garam pada tahun ini naik dari Rp 100.000 per karung menjadi Rp 350.000 per karung. Hal tersebut disebabkan oleh gagal panen akibat cuaca ekstrem tahun lalu.

Jakfar menjelaskan produksi garam sepanjang 2022 anjlok lantaran frekuensi hujan cukup tinggi dan masa musim kemarau terhitung pendek. Alhasil, Jakfar mengatakan panen garam pada tahun lalu terbilang gagal.

Sebelumnya, Jakfar mengatakan bahwa harga garam di tingkat pengepul senilai Rp 900 per kg. Sementara harga garam di awal musim dan pertengahan panen tahun lalu mencapai Rp 600 per kg.

"Lantaran panen tahun lalu tergolong rendah, kemudian ditambah adanya kemunduran musim panen tahun ini, sehingga berdampak pada produksi yang anjlok dan harga menjadi naik," katanya. 

Reporter: Andi M. Arief

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...