Bos Freeport : Nasib Investasi di Papua Tergantung Perpanjangan IUPK

Andi M. Arief
11 Januari 2024, 17:04
freeport, tony wenas, papua
Katadata/Muhammad Zaenuddin
Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas mengatakan berkomitmen akan berinvestasi dalam eksplorasi detail tambang tembaga di Papua setelah IUPK diperpanjang.
Button AI Summarize

PT Freeport Indonesia atau PTFI menyatakan, perpanjangan kontrak izin usaha pertambangan khusus atau IUPK perseroan akan menentukan investasi perseroan di Papua. Freeport telah mengalokasikan investasi pada 2021-2041 senilai US$ 18,6 miliar atau sekitar Rp 

Presiden Direktur PTFI Tony Wenas mengatakan berkomitmen akan berinvestasi dalam eksplorasi detail tambang tembaga di Papua setelah IUPK diperpanjang.  Namun, Tony tidak menjelaskan lebih lanjut berapa nilai yang akan diinvestasikan dalam proyek tersebut.

"Kalau IUPK sudah diperpanjang, saya langsung investasi untuk eksplorasi detail tambang tembaga di Papua dan itu nilai investasinya banyak. Kami takutnya momentum investasi ini terlambat, karena pengembangan industri pertembagnan perlu 12-15 tahun," kata Tony di Djakarta Theater XXI, Kamis (11/1).

Tony menyampaikan. proses perpanjangan IUPK PTFI dalam tahap finalisasi. Adapun perpanjangan IUPK PTFI diatur melalui penerbitan revisi Peraturan Pemerintah No. 96 Tahun 2021 yang sebelumnya ditargetkan terbit Desember 2023.

Ia mengatakan, substansi revisi beleid tersebut telah disepakati oleh Presiden Joko Widodo, CEO Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc Richard C. Adkerson, dan PTFI. Namun demikian, Tony belum dapat memastikan apakah revisi PP No. 96 Tahun 2021 tersebut dapat terbit bulan ini.

"Revisi PP sudah di tahap finalisasi, diharapkan sesegera mungkin terbit biar saya bisa investasi," katanya

Adapun PP tersebut akan mengatur penambahan kepemilikan saham pemerintah di PTFI melalui MIND ID sebanyak 10% menjadi 61%. Penambahan pemilikan saham tersebut merupakan syarat perpanjangan IUPK PTFI yang dijadwalkan berakhir pada 2041.

Pada saat yang sama, Tony mengatakan pihaknya harus melakukan uji kelayakan lebih lanjut terkait investasi pembangunan smelter di Papua. Ia menilai uji kelayakan pembangunan smelter tembaga yang rinci memerlukan waktu yang lama.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...