Kemenhub Kebut Pembangunan 10 PSN, Sebagian Tak Rampung di Era Jokowi

Tia Dwitiani Komalasari
15 Mei 2024, 08:29
Kendaraan melintasi proyek MRT Fase 2 CP201 di kawasan Glodok, Jakarta, Senin (15/1/2024). PT MRT Jakarta menyatakan proses pekerjaan pembangunan MRT Fase 2A CP 203 sudah mencapai 41,47 persen yang terbagi dalam tiga kawasan, yaitu CP201 mencakup Bundaran
ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa.
Kendaraan melintasi proyek MRT Fase 2 CP201 di kawasan Glodok, Jakarta, Senin (15/1/2024). PT MRT Jakarta menyatakan proses pekerjaan pembangunan MRT Fase 2A CP 203 sudah mencapai 41,47 persen yang terbagi dalam tiga kawasan, yaitu CP201 mencakup Bundaran HI-Harmoni, CP202 yang mencakup pengerjaan Stasiun Harmoni, Sawah Besar, sampai Mangga Besar, sementara CP203 mencakup pengerjaan kawasan Stasiun Glodok sampai Stasiun Kota.
Button AI SummarizeBuat ringkasan dengan AI

Kementerian Perhubungan tengah mengebut pembangunan 10 proyek strategis nasional (PSN) di sektor transportasi. Saat ini, Kemenhub telah menyelesaikan 25 PSN dari 35 PSN di Sektor Transportasi yang ditetapkan Pemerintahan Presiden Joko Widodo.

"Dengan adanya pembangunan infrastruktur PSN, diharapkan dapat meningkatkan konektivitas antar wilayah, memperlancar mobilitas dan layanan logistik, serta mendorong tumbuhnya titik ekonomi baru di berbagai daerah,” ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam acara Rapat Kerja Nasional: Percepatan Penyelesaian dan Pra-Evaluasi PSN, di Jakarta, Selasa (14/5).

Adapun 25 PSN yang telah rampung meliputi pembangunan bandara sebanyak tujuh proyek, kereta api sebanyak tujuh proyek, dan pelabuhan sebanyak 11 proyek. Rinciannya yaitu tujuh bandara yang meliputi Bandara Yogyakarta Kulon Progo, Bandara Kediri, Bandara Lombok, Bandara Komodo, Bandara Raja Haji Abdullah Tanjung Balai Karimun, Bandara Nabire Baru, dan Bandara Siboru Fakfak.

Sementara PSN yang selesai di sektor kereta api yakni KA Tebing Tinggi-Kuala Tanjung, KA Rantau Prapat-Kota Pinang, LRT Palembang, LRT Jabodebek, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, KA Bandara Yogyakarta, dan KA Makassar-Parepare.

Kemudian, 11 proyek pembangunan pelabuhan, yakni Pelabuhan Kuala Tanjung, Pelabuhan Terminal Kijing, Pelabuhan Patimban, Pelabuhan Sanur, Pelabuhan KEK Maloy, Pelabuhan Teluk Palu, Makassar New Port, Pelabuhan Likupang, Pelabuhan Hub Internasional Bitung, Pelabuhan Kupang, dan Terminal Multipurpose Labuan Bajo.

Sebagian PSN Tak Rampung Tahun Ini

Budi mengatakan, 10 PSN Sektor Transportasi saat ini dalam masa penyelesaian. Sebanyak empat proyek ditargetkan selesai  2024, meliputi KA Logistik Lahat-Kertapati, Double Track Jawa Selatan, Pelabuhan Benoa, dan Pelabuhan Sorong.

Adapun enam proyek lainnya akan diselesaikan selesai 2024, yang terdiri dari proyek kereta api dan pelabuhan. Dengan demikian, PSN tersebut akan dikerjakan di era pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto.

Secara rinci, PSn yang belum rampung tersebut terdiri dari empat proyek di sektor kereta api yakni MRT Jakarta North-South, MRT Jakarta East-West Fase I, LRT Jakarta Velodrome-Manggarai, dan Infrastruktur KA Logistik Kalimantan Timur. Sementara dua proyek di sektor pelabuhan, yakni Pelabuhan Terminal Peti Kemas Muaro Jambi dan Pelabuhan New Palembang.

Budi mencontohkan sejumlah PSN yang berhasil memperlancar mobilitas masyarakat di dalam negeri, salah satunya Bandara Internasional Yogyakarta yang sudah dilengkapi dengan kereta bandara.

“Ini menjadi bukti bahwa apa yang selama ini ada di luar negeri dan tidak mungkin terjadi di negara kita, itu terjadi. Dan persiapan kita untuk menjadi negara maju kita letakkan di sana,” ujarnya.

Budi mengatakan, Kemenhub juga telah mengembangkan Makassar New Port untuk menurunkan biaya logistik secara nasional, lanjut Menhub. Pelabuhan ini dibangun guna mendukung konektivitas jalur perdagangan internasional sekaligus memperkuat peran Makassar sebagai pintu gerbang logistik di kawasan timur Indonesia.

Budi menuturkan bahwa pembangunan infrastruktur transportasi saat ini bukan lagi Jawa Sentris, melainkan Indonesia Sentris.  Dengan demikian, infrastruktur pembangunan bisa lebih menyatukan Indonesia.

"Apa yang kita bangun di Makassar berupa pelabuhan dan kereta api membuktikan bahwa kita tidak hanya berkonsentrasi di Pulau Jawa saja. Bahkan kita juga membangun bandara di Papua,” ujarnya.

Reporter: Antara

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...