Pelita Air Terbang Perdana Pakai SAF di Bali International Air Show 2024

Dini Hariyanti
Oleh Dini Hariyanti - Tim Publikasi Katadata
21 September 2024, 12:10
Pelita Air
Pertamina
Button AI SummarizeMembuat ringkasan dengan AI

Medium service airline Pelita Air meresmikan pengoperasian penerbangan komersil dengan Sustainable Aviation Fuel (SAF). Tepatnya dilakukan untuk penerbangan rute penerbangan Denpasar-Jakarta, Jumat (20/9) bertepatan dengan Bali International Air Show 2024.

Penerbangan yang dioperasikan dengan armada Airbus A320 (PK-PWK) tersebut diberangkatkan dari Denpasar. Nomor penerbangan IP109 ini take off pada 15.45 LT dan tiba di Bandara Internasional Soekarno Hatta, Cengkareng, Tangerang - Jakarta pukul 16.35 LT.  

Direktur Utama PT Pelita Air Service Dendy Kurniawan menjelaskan, Pelita Air bangga berkesempatan untuk terus menghadirkan kontribusi terbaik bagi bangsa melalui berbagai inisiatif berkelanjutan dan menjadi garda terdepan dalam mendukung upaya pengurangan emisi karbon, salah satunya dengan mengoperasikan penerbangan komersial dengan Pertamina SAF, bahan bakar bioavtur ini.

Pelita Air akan terus mendukung penuh proses pengembangan dan produksi Sustainable Aviation Fuel yang tentunya sesuai dengan standar kriteria Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dari International Civil Aviation Organization (ICAO).

Demi mendukung target Indonesia menuju Net Zero Emission di tahun 2060, Pelita Air secara berkesinambungan akan terus menghadirkan rangkaian inisiatif yang tidak hanya berfokus pada penggunaan energi baru terbarukan. 

Maskapai juga melakukan upaya-upaya efisiensi energi, di antaranya melalui pemanfaatan teknologi dan green operation yang tetap mengutamakan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan seluruh penumpang Pelita Air.

Direktur Pemasaran Pusat & Niaga PT Pertamina Patra Niaga Maya Kusmaya mengatakan, distribusi SAF ini menunjukkan komitmen Pertamina Patra Niaga dalam menyediakan solusi bahan bakar berkelanjutan untuk industri penerbangan, yang sejalan dengan upaya global untuk menekan emisi karbon dan mencapai target dekarbonisasi.

Maya mengutarakan, momen penyaluran pertama SAF di Bandara Ngurah Rai menandai bahwa Indonesia dapat beradaptasi dengan tuntutan bauran energi di industri penerbangan internasional. 

“Yang mana, kini SAF menjadi solusi jangka menengah bagi penerbangan untuk mengurangi jejak karbon, tanpa memerlukan perubahan pada pesawat, infrastruktur bandara, atau rantai pasokan bahan bakar jet,” ujarnya.

Sementara itu, VP Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso menyampaikan bahwa Pertamina Group terus mendorong penggunaan SAF termasuk pada anak usahanya yaitu Pelita Air.

“Pelita Air sebagai bagian dari Pertamina juga berperan penting dalam ekosistem pengembangan SAF Pertamina untuk mewujudkan penerbangan yang berkelanjutan,” ucap Fadjar.

Pertamina sebagai perusahaan pemimpin di bidang transisi energi, berkomitmen dalam mendukung target Net Zero Emission 2060 dengan terus mendorong program-program yang berdampak langsung pada capaian Sustainable Development Goals (SDGs). Seluruh upaya tersebut sejalan dengan penerapan Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis dan operasi Pertamina.



Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...