Kasus Corona di AS Tembus 400 Ribu, Trump dan WHO Saling Balas Kritik

Agustiyanti
9 April 2020, 08:19
pandemi corona, virus corona, covid-19, donald trump
ANTARA FOTO/REUTERS/Jonathan Ernst/hp/dj
Presiden Amerika Serikat Trump menyebbut bahwa akan ada lebih sedikit kematian akibat virus corona jika WHO memberikan analisis yang benar.

Selama briefing pers Gedung Putih pada hari Selasa (7/4), Trump mengkritik WHO telah meremehkan dan terlalu Tiongkok-sentris dalam penanganan penyebaran virus corona. Ia  bahkan mengancam akan menarik dana untuk organisasi tersebut, meskipun menarik ucapannya sesaat berikutnya. "Saya tidak mengatakan saya akan melakukannya, tetapi kami akan melihatnya," katanya.

Secara khusus, Trump menyebut WHO tidak mendukung pembatasan perjalanannya dengan Tiongkok. Sebuah pengecekan fakta CNN menemukan Trump memang benar bahwa WHO tidak mendukung pembatasan perjalanannya dengan Tiongkok, tetapi WHO sebenarnya menentang sebagian besar pembatasan perjalanan internasional.

Trump melebih-lebihkan kasus ini saat menyindir bahwa WHO meremehkan virus.

Pada hari Rabu (8/4), Trump melanjutkan kritiknya terhadap WHO dan menanggapi Tedros, dengan kembali menunjuk hubungan organisasi tersebut dengan Tiongkok.

"Saya tidak percaya dia berbicara tentang politik, ketika Anda bisa melihat hubungan mereka dengan Tiongkok. Tiongkok menghabiskan US$ 42 juta, kami menghabiskan US$450 juta dan semua pedoman penanganan tampak seperti hanya cara Tiongkok. Ini tidak benar, tidak adil bagi kami dan dunia, "kata Trump.

Trump menyiratkan bahwa akan ada lebih sedikit kematian akibat virus corona jika WHO memberikan analisis yang benar. "Saya pikir ketika Anda mengatakan lebih banyak kantong mayat, memang benar. Jauh lebih baik jika mereka memberikan analisis yang benar," kata Trump.

(Baca: GP Farmasi Bisa Produksi 3 Juta Klorokuin/Bulan untuk Atasi Covid-19)

WHO telah dikritik karena mengandalkan angka resmi pemerintah Tiongkok yang berkaitan dengan virus, angka yang diragukan banyak pejabat akurat. Mereka juga menerima kritik untuk cuitan di akun Twitter pada 14 Januari yang mencatat bahwa penyelidikan awal oleh otoritas Tiongkok tidak menemukan bukti yang jelas tentang penularan virus corona dari manusia ke manusia.

Deklarasi virus WHO pada 30 Januari sebagai "darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian internasional" berarti bahwa organisasi tersebut mengakui bahwa virus tersebut menimbulkan ancaman internasional di luar Tiongkok. Ini adalah hari setelah kasus pertama penyebaran komunitas dilaporkan di luar Tiongkok dan sehari sebelum Trump membatasi perjalanan dari Tiongkok ke AS.

Pada 4 Februari, WHO mengatakan bahwa virus belum mencapai tingkat pandemi. Virus corona saat itu dianggap sebagai epidemi dengan banyak lokasi; suatu epidemi lebih dari jumlah kasus normal suatu penyakit.

Amerika Serikat saat ini memiliki jumlah kasus positif virus corona terbanyak di dunia mencapai lebih dari 400 ribu, lima kali lipat jumlah kasus di Tiongkok. Lebih dari 14 ribu orang AS pun telah meninggal akibat pandemi ini.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...