Berapa Lama Corona Bertahan di Tembaga, Besi, Plastik, dan Aerosol?

Martha Ruth Thertina
18 Maret 2020, 08:26
Virus Corona, Berapa Lama Virus Corona Bertahan, Berapa Lama Virus Corona Bertahan di udara
ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi/hp.
Petugas Dinas Pangan dan Pertanian Kota Cimahi menyemprotkan cairan disinfektan di sebuah kios di Pasar Citeureup, Cimahi, Jawa Barat, Selasa (17/3/2020). Penyemprotan disinfektan di pasar yang menjual onderdil bekas tersebut dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penyebaran virus Corona melalui barang bekas yang dijual.

Seiring hasil-hasil penelitian terbaru bahwa virus corona bisa bertahan berjam-jam hingga berhari-hari di permukaan material, Otoritas Kesehatan AS Center for Desease Controls and Preventions (CDC) merekomendasikan masyarakat untuk secara rutin membersihkan permukaan benda yang sering disentuh seperti meja, gagang pintu, stop kontak, remote, toilet, dan keran. Kotoran dibersihkan dengan alat rumah tangga, kemudian dilanjutkan dengan disinfektan.

Sedangkan untuk kebersihan tangan, masyarakat disarankan untuk rajin mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik, atau jika tidak tersedia, bisa menggunakan hand sanitizer dengan kadar alkohol minimal 60%.

Saat ini, para peneliti dari NHI dan University of California berencana untuk meneliti bagaimana kondisi lingkungan, seperti temperatur dan kelembaban, mempengaruhi kemampuan virus untuk bertahan. Mereka juga ingin mengetahui apakah penyebaran virus ini melambat pada musim panas, sebagaimana flu.  

Tembaga, Material dengan Kemampuan Mensterilkan Diri

Hasil penelitian ini sekaligus mengingatkan akan kemampuan tembaga dalam mensterilisasi diri. Meskipun daya tahan virus corona di permukaan material ini cukup lama yakni hingga empat jam, namun jauh lebih cepat dibandingkan material plastik dan besi.  

Tembaga telah dikenal sejak zaman dulu sebagai material antibakteria. Di zaman dulu, orang biasa menggunakan tembaga untuk mensterilkan luka. Tembaga juga banyak digunakan sebagai material berbagai peralatan. Hingga kini, di India, tembaga menjadi bahan yang populer untuk wadah makan dan minum.

Pada 2008, agen perlindungan lingkungan Amerika Serikat, Environmental Protection Agency (EPA), memasukkan lebih dari 300 ragam material tembaga sebagai antibakteria. Ini menjadikan tembaga sebagai material padat pertama yang masuk kategori tersebut.

Dalam berbagai penelitian, tembaga menjadi salah satu material rekomendasi untuk barang-barang di rumah sakit. Namun, seiring berjalannya waktu dan semakin banyaknya opsi material, seperti besi antikarat dan plastik, tembaga semakin banyak ditinggalkan.

Keefektifan tembaga di antaranya dibahas dalam penelitian yang dipublikasikan pada 2011 bertajuk Metallic Copper as an Antimicrobial Surface. Penelitian dilakukan oleh Profesor mikrobiologi dari University of Nebraska dan University of Arizona, serta profesor biochemistry dari University of Bern. Ketiganya melakukan penelitian laboratorium terkait daya tahan berbagai bakteri pada permukaan tembaga.

(Baca: Tes Virus Corona: Penting untuk Cegah Penyebaran tapi Sulit Didapat)

Dalam publikasi penelitian tersebut juga dikutip hasil uji coba tembaga sebagai antibakteri yang dilakukan berbagai rumah sakit. Dalam uji coba 10 minggu di Oak Hospital, Birmingham, Inggris, dilakukan pembandingan kontaminasi bakteri pada beberapa barang dengan kandungan tembaga yaitu dudukan toilet (70% Cu), pegangan (60% Cu), dan lempengan untuk pintu dorong (70% Cu) dengan barang-barang yang sama yang menggunakan material lain seperti plastik, krom dan alumunium.

Hasilnya, angka median bakteri yang ditemukan pada barang-barang yang mengandung tembaga yaitu 90% dan 100% lebih rendah dibandingkan pada permukaan benda sama namun non-tembaga. Uji coba sejenis di berbagai rumah sakit juga menunjukkan keunggulan tembaga untuk memulihkan diri dari bakteri, misalnya uji coba di klinik di Grabouw, Western Cape, Afrika Selatan dan Asklepios Hospital di Hamburg, Jerman. Temuan bakteri lebih sedikit 60-70% dibandingkan pada barang-barang non-tembaga.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...