Cerita Orang Indonesia Jalani Isolasi saat Wabah Corona di Tiongkok

Yuliawati
Oleh Yuliawati
11 Maret 2020, 14:28
virus corona, virus korona, isolasi di tiongkok
ANTARA FOTO/REUTERS/Thomas Peter
Seorang pria memakai masker saat ia menyebrangi sebuah jalan di distrik pusat bisnis di Beijing, saat negeri tersebut sedang terjadi wabah penularan virus korona baru, Tiongkok, Senin (2/3/2020).

(Baca: Satu Pasien Positif Corona di Indonesia Meninggal Dunia)

Setiap jam 14.30, Sophie bertemu dengan guru dan teman-temannya melalui sesi tatap muka virtual selama satu jam. Guru akan memberikan penjelasan mengenai pelajaran yang diberikan. 

Sophie merekam setiap tugas yang dikerjakan melalui foto, video, atau rekam layar yang dan kemudian dikirimkan kepada gurunya melalui email. “Sophie belajar ketrampilan literasi media digital, dari menulis dan mengirim email, mengonversi dokumen digital, dan mengoperasikan berbagai aplikasi,” kata Benny.

Selain pekerjaan secara digital, Sophie juga mengerjakan tugas yang memanfaatkan berbagai material di rumah. Benny menceritakan anaknya itu membuat musik melalui peralatan dapur hingga mengerjakan tugas sains dengan lego. Bahkan, memasak di dapur menjadi bagian tugas sekolah. 

Anak bungsu Benny, Dayu, yang masih kelas TK A pun menjalani sekolah online. Setiap hari mulai pukul 10.30, Dayu bertatap muka virtual bersama guru dan teman sekelasnya menggunakan konferensi video.

Tugas-tugas Dayu bervariasi, seperti mengamati cuaca dan mencatatnya dalam bentuk gambar. Tiap hari selama seminggu, pekerjaannya menggambar, dan membuat kerajinan. Ayah dan ibunya terkadang membantu Dayu.

Benny mengatakan tantangan terbesar menjalani hidup dalam isolasi adalah keterbatasan interaksi sosial. Anak-anak tak bisa bertemu dan bermain bersama teman-temannya. Salah satu hiburan mereka berkunjung ke taman bermain di kompleks apartemen saat cuaca hangat.

Mereka juga  menghibur dirir dengan menonton fil hampir tiap hari menjelang malam. Berbagai jenis film lama maupun baru mereka tonton, dari seri Star Wars, Indiana Jones, Back to the Future, Hobbit, hingga Lord of the Rings.

Benny mengatakan untuk memenuhi kebutuhan makanan selama masa isolasi tidaklah sulit. Setiap hari minimarket dan supermarket buka.  tetap buka seperti biasa. Setiap dua atau tiga hari sekali, Wulan keluar rumah untuk belanja. Dia harus menggunakan masker setiap keluar rumah dan cuci tangan sesudahnya.

Meski dalam keadaan sehat, pemerintah menganjurkan memakai masker. Bila tidak, maka diminta kembali ke rumah atau tak dapat memanfaatkan fasilitas umum. “Ada pemberitahuan di stasiun MRT, bagi yang tidak memakai masker tidak diperkenankan menaiki MRT,” kata Benny.

Selain aturan penggunaan masker, pemerintah menganjurkan pemeriksaan suhu tubuh setiap hari. Setiap masuk kembali ke dalam apartemen, petugas akan mengecek suhu tubuh. Benny pun harus melaporkan suhu tubuhnya dua kali dalam sehari ke kantor tempat dia bekerja.

Kini, wabah virus corona mulai berkurang di Tiongkok, termasuk di Changchun. Jumlah kasus corona di kawasan tersebut sebanyak 45 orang dan 39 orang sudah sembuh dan tak ada lagi pasien baru. Seriring dengan itu, aktivitas publik mulai berangsur normal.

Benny berharap ceritanya dapat menginspirasi siapa pun yang sedang menghadapi kekhawatiran wabah virus corona . “Agar tetap memegang harapan bahwa badai pasti akan berlalu."

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...