Beda Daftar Negara Berkembang versi AS dan IMF, Di Mana Indonesia?

Pingit Aria
24 Februari 2020, 18:59
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan ucapan selamat datang saat Ibu Negara Melania Trump bertepuk tangan, saat Presiden menyelenggarakan Governors Ball di Ruang Timur Gedung Putih, Washington, DC, Amerika Serikat, Minggu (9/2/2020).
ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Theiler
Presiden Amerika Serikat Donald Trump memberikan ucapan selamat datang saat Ibu Negara Melania Trump bertepuk tangan, saat Presiden menyelenggarakan Governors Ball di Ruang Timur Gedung Putih, Washington, DC, Amerika Serikat, Minggu (9/2/2020).

"Tindakan unilateralis dan proteksionis seperti itu telah merugikan kepentingan Tiongkok dan anggota WTO lainnya," kata Xue, dikutip melalui TheStar.

Lalu, benarkah Indonesia, seperti juga Tiongkok, Afrika Selatan, hingga Brasil telah layak disebut Negara maju? Menurut Dana Moneter Internasional (IMF), sebutan Negara maju disematkan untuk Negara yang menikmati standar hidup tinggi melalui teknologi dan tingkat ekonomi yang merata.

Sebagai perbandingan, IMF memproyeksikan rata-rata PDB Negara maju pada 2020 mencapai US$ 53,45 triliun, dengan pendapatan per kapita US$ 49.670. Sedangkan PDB Negara berkembang sebesar US$ 37,06 triliun dengan pendapatan per kapita US$ 5.650.

Kebanyakan Negara dengan Produk Domestik Bruto (PDB) tinggi memang disebut Negara maju. Namun, ada perkecualian untuk beberapa Negara yang dianggap mencapai PDB tinggi dengan eksploitasi sumberdaya alam tanpa pengembangan industri yang berarti. Di antaranya, ada Brunei Darussalam dan Nauru yang oleh IMF masih dimasukkan dalam kelompok Negara berkembang.

Total, IMF mencatat ada 154 negara berkembang. Sedangkan, dalam dokumen yang dirilis pada 10 Februari, AS hanya memasukkan 36 negara dalam kategori ‘berkembang. Berikut daftarnya:

Versi ASBolivia, Botswana, Dominica, Republik Dominica, Ekuador, Fiji, Filipina, Grenada, Guatemala, Guyana, Jamaika, Kamerun, Maldives, Maroko, Mauritius, Mesir, Mongolia, Namibia, Papua Nugini, Paraguay, Peru, Samoa, Sri Lanka, Suriname, Tajikistan, Tonga, Tunisia, Venezuela, Yordania
Versi IMFAfganistan, Afrika Selatan, Albania, Algeria, Angola, Antigua dan Barbuda, Argentina, Armenia, Aruba, Azerbaijan, Bahama, Bahrain, Banglades, Barbados, Belarus, Belize, Benin, Bhutan, Bolivia, Bosnia-Herzegovina, Botswana, Brasil, Brunei Darussalam, Bulgaria, Burkina Faso, Burundi, Cape Verde, Chad, Chile, China, Djibouti, Dominika, Ekuador, El Salvador, Equatorial Guinea, Eritrea, Eswatini (Swaziland), Ethiopia, Federasi Mikronesia, Fiji, Filipina, Gabon, Gambia, Georgia, Ghana, Grenada, Guatemala, Guinea, Guinea-Bissau, Guyana, Haiti, Honduras, Hungaria, India, Indonesia, Irak, Iran, Jamaika, Kamboja, Kamerun, Kazakhstan, Kenya, Kiribati, Kolombia, Komoro, Kosovo, Kosta Rika, Kroasia, Kuwait, Kyrgyzstan, Laos, Lebanon, Lesotho, Liberia, Libya, Macedonia Utara, Madagaskar, Malawi, Malaysia, Maldives, Mali, Maroko, Marshall Islands, Mauritania, Mauritius, Mesir, Mexico, Moldova, Mongolia, Montenegro, Mozambique, Myanmar, Namibia, Nauru, Nepal, Niger, Nigeria, Nikaragua, Oman, Pakistan, Palau, Panama, Pantai Gading, Papua Nuigini, Paraguay, Peru, Poland, Qatar, Republik Afrika Tengah, Republik Demokratik Kongo, Republik Dominika, Republik Kongo, Rumania, Rusia, Rwanda, Saint Kitts and Nevis, Saint Lucia, Saint Vincent and the Grenadines, Samoa, Saudi Arabia, Senegal, Serbia, Seychelles, Sierra Leone, Solomon Islands, Somalia, Sri Lanka, Sudan, Sudan Selatan, Suriah, Suriname, São Tomé and Príncipe, Tajikistan, Tanzania, Thailand, Timor-Leste, Togo, Tonga, Trinidad-Tobago, Tunisia, Turki, Turkmenistan, Tuvalu, Uganda, Ukraina, Uruguay, Uzbekistan, Vanuatu, Venezuela, Vietnam, Yemen, Yordania, Zambia, Zimbabwe

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...