PM Kanada: Ada Bukti Pesawat Ukraina Jatuh Tertembak Rudal Iran

Agustiyanti
10 Januari 2020, 07:39
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, pesawat ukraina jatuh, tembakan rudal iran, rudal iran, iran vs amerika, boeing 737
ANTARA FOTO/REUTERS/Blair Gable
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau saat konferensi pers terkait jatuhnya pesawat Ukraina pada Rabu (8/1). Pesawat tersebut mengangkut 62 warga Kanada.

Pesawat Boeing 737-800 yang jatuh merupakan varian pendahulu dari Boeing 737 Max yang dilarang terbang setelah insiden jatuhnya pesawat Lion Air dan Ethiopian Airlines. Sekitar 5 ribu unit pesawat Boeing 737-800 telah diproduksi sejak 1997 dengan catatan keselamatan yang baik. 

Berbicara kepada wartawan di Gedung Putih, Presiden Donald Trump mengatakan dia tidak percaya pesawat buatan AS tersebut jatuh karena masalah mekanis.

"Itu hal yang tragis. Tetapi seseorang bisa saja membuat kesalahan di sisi lain,” kata Trump.

Riki Ellison, seorang pakar pertahanan dan pendiri Aliansi Advokasi Pertahanan Rudal, mengatakan sinyal radar pesawat Boeing akan sangat mirip dengan pesawat angkut militer besar AS.

“Iran bersiaga penuh untuk menembak jatuh apa pun yang menyerupai pesawat AS. Seseorang membuat kesalahan dengan mengidentifikasinya sebagai pesawat perang, ”kata Ellison.

(Baca: FAA Keluarkan Larangan Terbang di Langit Iran dan Irak)

Begitu rudal ditembakkan, mustahil untuk mengalihkan mereka, bahkan jika operator darat menyadari kesalahan mereka. "Begitu kamu menembak hal-hal itu, semuanya sudah berakhir," terang dia.

Boeing merupakan perusahaan kedirgantaraan terbesar di dunia yang memproduksi pesawat terbang komersial maupun militer serta satelit. Sebelum insiden kecelakaan pesawat Lion Air dan Ethiopian Airlines, produsen pesawat AS ini selalu mendapatkan pesanan pesawat dari berbagai maskapai di dunia. Berikut data pesanan pesawat Boeing seperti yang digambarkan dalam databoks. 

Boeing tengah terperosok dalam krisis keuangan usai kecelakaan jatuhnya pesawat 737 Max 8 yang dioperasikan Lion Air dan Ethiopian Airlines pada Oktober 2018 dan Maret 2019. Kedua kecelakaan tersebut menewaskan hampir 350 orang dan membuat Boeing harus mendaratkan pesawat jenis 737 Max Jet selama 10 bulan.

Adapun ketegangan antara Washington dan Teheran telah meningkat sejak Trump memerintahkan serangan di Irak yang membunuh Petinggi Militer Iran Qassem Sulaimani pada pekan lalu. Adapun Trump kini telah menahan diri tak memerintahkan lebih banyak aksi militer meski menerima serangan balasan dari Iran.

Menteri Luar Negeri Iran menyebut serangan kepada pangkalan militer Irak yang menampung pasukan AS merupakan respons atas serangan AS.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...