Laba Perusahaan Manufaktur Tiongkok Anjlok Terimbas Perang Dagang

Agustiyanti
27 Oktober 2019, 13:13
yuan, tiongkok, perang dagang
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Ilustrasi. Laba bersih perusahaan-perusahaan manufaktur Tiongkok pada September turun 5,3% dibanding periode yang sama tahun lalu terimbas perang dagang dengan AS.

Laba BUMN tergelincir 9,6 persen dalam tiga kuartal pertama tahun ini. Sektor yang paling terkena dampak adalah industri pengolahan minyak, batu bara dan bahan bakar lainnya, di mana laba turun 53,5 persen pada periode Januari-September.

Keuntungan industri nonbaja, manufaktur mesin dan peralatan listrik, dan sektor minuman beralkohol semuanya melawan tren, mencatat kenaikan laba.

(Baca: IMF Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Tiongkok Anjlok di Bawah 6% pada 2020)

AS dan Tiongkok tengah berupaya meneken kesepakatan perdagangan tahap pertama yang akan dilakukan dua pimpinan negara itu pada bulan depan. Kedua negara negara ekonomi terbesar di dunia itu mencoba mengakhiri perang dagang yang berlarut-larut dan telah terjadi selama lebih dari setahun yang telah mengganggu perdagangan global.

Berdasarkan polling yang dilakukan Reuters, pertumbuhan ekonomi Tiongkok diperkirakan melambat ke level terendah dalam 30 tahun dekat dari 6,2% tahun ini dan melambat lebih lanjut menjadi 5,9% pada tahun 2020.

Prediksi tersebut menggarisbawahi tantangan yang dihadapi Beijing bahkan ketika pemerintah Negara Tembok Raksasa ini meningkatkan stimulus di tengah perang dagang.

Liabilitas perusahaan industri meningkat 5,4% dari tahun sebelumnya menjadi 66,49 triliun yuan pada akhir September, dibandingkan dengan kenaikan 5,0% pada Agustus.

Keuntungan sektor swasta naik 5,4% pada Januari-September, melambat dari pertumbuhan 6,5% dalam delapan bulan pertama.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...