Gelombang PHK Perbankan Global dari Deutsche Bank hingga HSBC

Hari Widowati
14 Oktober 2019, 11:57
Gedung Deutsche Bank di Warsawa, Polandia.
Deutsche Bank
Perbankan global beramai-ramai melakukan efisiensi karyawan. Deutsche Bank AG merupakan bank yang paling banyak memangkas karyawannya, yakni 18 ribu karyawan hingga 2022.

Sementara itu, bank-bank asal Inggris menghadapi dampak negatif Brexit yang berlarut-larut. Pendapatan perbankan Inggris saat ini menyentuh level terendah dalam 13 tahun terakhir. Seperti diketahui, Brexit merupakan rencana Inggris untuk keluar dari Uni Eropa yang dihasilkan oleh referendum pada Juni 2016. Namun, hingga saat ini pemerintah Inggris masih melakukan negosiasi dengan para pemimpin Uni Eropa.

Beberapa perusahaan perekrut tenaga kerja (headhunters) di Inggris menyebut bank-bank besar berhenti merekrut karyawan. "Perbankan tidak menghasilkan keuntungan jadi mereka butuh orang lebih sedikit," kata CEO Dartmouth Partners, Logan Naidu, seperti dikutip efinancialcareers.com.

(Baca: Efisiensi Besar-besaran, HSBC akan PHK 10.000 Karyawan)

Ancaman Teknologi Kecerdasan Buatan

Gelombang pemangkasan karyawan yang menimpa perbankan Eropa diprediksi juga bakal melanda Amerika Serikat (AS). Berbeda dengan perlambatan ekonomi dan tekanan perang dagang yang terjadi di Eropa, AS menghadapi ancaman teknologi.

Sebuah laporan yang diterbitkan oleh Wells Fargo & Co memproyeksikan sebanyak 200 ribu lapangan pekerjaan di sektor perbankan akan hilang dalam satu dekade mendatang. Perkembangan teknologi robot dan kecerdasan buatan (artificial intelligence) akan menggantikan sejumlah pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia.

Secara umum, industri perbankan dan finansial global menginvestasikan dana US$ 150 miliar per tahun atau sekitar Rp 2.100 triliun untuk sektor teknologi. Analis Wells Fargo Securities Mike Mayo mengatakan, pekerjaan yang dikurangi termasuk kantor cabang, call center, dan pekerja di kantor. Besarnya sekitar seperlima hingga sepertiga jumlah karyawan bank saat ini.

Sementara itu, pekerjaan yang terkait dengan bidang teknologi, pemasaran, dan konsultan di perbankan relatif tidak terpengaruh. "Perubahan ini sudah terlihat dengan digunakannya chatbot dan beberapa orang tidak menyadari mereka bercakap-cakap dengan mesin kecerdasan buatan," kata Partner Deloitte, Michael Tang, seperti dikutip bigthink.com.

Ancaman teknologi ini telah diramalkan para bankir. Direktur Eksekutif Citigroup Mike Corbat mengatakan, puluhan ribu pekerja call center bank akan digantikan dengan teknologi otomasi. Pada 2017, Direktur Eksekutif Deutsche Bank John Cryan juga pernah menyatakan bahwa separuh dari 97 ribu karyawan bank tersebut harus siap digantikan oleh teknologi.

(Baca: HSBC PHK Massal, Bagaimana Nasib Karyawannya di Indonesia?)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...