Misteri Seputar Asal Mula Virus Corona, Banyak Teori tapi Minim Bukti

Sorta Tobing
29 April 2020, 18:55
teori virus corona, asal mula viru corona, teori konspirasi virus corona, covid-19, pandemi corona
ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song/foc/dj
Ilustrasi. Asal mula virus Covid-19 masih menjadi misteri. Banyak teori konspirasi bermunculan, namun minim bukti.

Angela Rasmussen, seorang ahli virus di Universitas Columbia, juga melihat teori kebocoran laboratorium sangat tidak mungkin. "Virus ini berasal dari kelelawar dalam keadaan yang tidak diketahui," ucapnya.

Dugaannya bisa jadi dari seseorang yang mengumpulkan kotoran kelelawar untuk pupuk, orang yang membersihkan gudang atau menjelajahi gua. Apapun bisa jadi pemicunya ketika seseorang terpapar hewan tersebut kemudian menyebarkannya ke orang lain.

(Baca: Kepercayaan Publik terhadap Kemampuan Pemerintah Tangani Corona Turun)

Pemimpin laboratorium di Wuhan, Shi Zhengli atau kerap disebut wanita kelelawar, membantah spekulasi tersebut. Ia sudah menginstruksikan kepada timnya untuk mengirim sampel dan mengurutkan genom virus yang ada.

Seluruh hasil pemeriksaan telah ia baca dan tak menemukan kesalahan penanganan sampel, terutama selama pembuangan. “Itu benar-benar menghilangkan beban pikiran saya. Aku tidak tidur selama berhari-hari,” kata Shi.

Covid-19, dari Wabah jadi Pandemi
Covid-19, dari Wabah jadi Pandemi (Katadata)

Seorang Tentara di AS Dituduh Menyebarkan Virus Corona

Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tedros Adhanom Ghebreyesu menyebut spekulasi seputar virus korona sebagai berita palsu. Tapi hal itu tak menghentikan kemunculan teori lainnya.

Yang terbaru, seorang tentara cadangan AS dan ibu dari dua anak, Maatje Benassi, menjadi sasaran perundungan di media sosial. Oleh para penikmat teori konspirasi, Benassi disebut sebagai orang yang membawa virus Covid-19 ke Tiongkok.

Alamat rumahnya terekspos di media, sebelum akhirnya Benassi dan suaminya menutup akun media sosialnya. “Ini seperti bangun dari mimpi buruk yang menjadi semakin buruk hari demi hari,” ucap Benassi.

(Baca: Bill Gates Prediksi Vaksin Virus Corona Baru Tersedia Tahun Depan)

Meskipun keduanya bekerja untuk pemerintah AS, mereka merasa tak berdaya dengan segala macam bully yang dilakukan para warganet. “Saya ingin semua orang berhenti melecehkan saya karena ini adalah penindasan dunia maya kepada saya dan sudah tidak terkendali,” ujarnya sambil menahan air mata.

Teori konspirasi yang menyeret Benassi berawal pada Maret lalu. Dasarnya adalah ketika ia mengikuti olimpiade militer di Wuhan pada Oktober 2019. Saat menjadi peserta perlombaan sepeda, Benassi mengalami kecelakaan hingga patah tulang rusuk dan gegar otak.

Ia berhasil menyelesaikan lomba tapi dicopot dari grup. Di sinilah konspirasi muncul. Keberadaannya di Wuhan lantas dikaitkan dengan teori AS membawa senjata biologis ke Tiongkok.

Orang yang memanaskan teori itu adalah George Webb, seorang pembuat konten di Youtube yang memiliki 100 ribu pengikut. Ia diduga gemar menyebarkan berita palsu melalui situs berbagi video tersebut.

New York Post menulis, Webb tidak dapat memberi bukti untuk mendukung klaimnya. Namun, klaim tanpa bukti itu telah menjadikan Benassi target ancaman, bahkan pembunuhan.

(Baca: Empat Negara yang Dinilai Sukses Kendalikan Penyebaran Corona)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...