Jadi Sumber Virus Corona, Tiongkok Akui Kelemahan Sistem Kesehatannya

Happy Fajrian
10 Mei 2020, 08:02
tiongkok, pandemi corona, virus corona, covid 19
ANTARA FOTO/REUTERS/Carlos Garcia Rawlins/nz/cf
Warga memakai masker pelindung terlihat di Stasiun Kereta Beijing, menyusul penyebaran penyakit virus korona (COVID-19) di Beijing, Tiongkok, Kamis (30/4/2020).

Pemerintah Tiongkok mengakui adanya kelemahan pada sistem kesehatan nasionalnya setelah mendapat banjir kritik dari komunitas internasional terkait penanganan virus corona di masa-masa awal kemunculannya hingga berkembang menjadi pandemi global.

Direktur Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok, Li Bin, mengatakan bahwa pandemi corona telah menjadi ujian besar yang membongkar lemahnya hubungan antara cara pencegahan penyakit dan sistem kesehatan di Tiongkok.

“Negara ini sekarang akan memperbaiki cara pencegahan penyakit, sistem kesehatan publik dan pengumpulan datanya,” ujar Li Bin seperti dikutip Reuters, Minggu (10/5).

Pengakuan Li yang merupakan salah seorang pejabat senior pemerintah Tiongkok cukup mengejutkan. Pasalnya Tiongkok sangat jarang mau mengakui kesalahan yang dilakukannya secara publik.

(Baca: Jurus Trump Pukul Tiongkok, Usut Misteri Pasien Pertama Corona Dunia)

Li Bin menegaskan bahwa Komisi Kesehatan Nasional Tiongkok akan memperbaiki masalah yang ada dengan memusatkan sistemnya dan lebih memanfaatkan big data dan kecerdasan buatan (artificial intelligence).

Komunitas internasional pun menuduh Tiongkok terlalu lambat dalam merespon tanda-tanda awal penyebaran virus di Wuhan, tempat asal virus corona, dan terlambat memperingatkan dunia tentang potensi wabah.

Pada April, Uni Eropa menuduh Tiongkok menyebarkan informasi yang salah terkait krisis kesehatan ini. Selain itu Tiongkok juga belum menanggapi seruan untuk mengurangi sensor dan kontrol negara terhadap media terkait pemberitaan corona.

Bahkan seorang dokter, Li Wenliang, yang coba memperingatkan pihak berwenang tentang virus corona pada awal penyebarannya di bulan Desember, malah mendapatkan peringatan dan diminta untuk membuat laporan palsu.

(Baca: Menlu AS Klaim Punya Bukti Signifikan Corona Berasal dari Lab Tiongkok)

Dokter Li Wenliang kemudian diketahui meninggal pada 7 Februari 2020 karena penyakit yang disebabkan virus yang dia coba untuk peringatkan pemerintah Tiongkok, Covid-19.

Hingga Sabtu 9 Mei 2020, menurut data Worldometers, Tiongkok memiliki total kasus positif virus corona sebanyak 82.887 orang, dengan 4.633 orang meninggal. Tidak ada tambahan korban meninggal dan hanya ada tambahan 1 kasus baru. Sedangkan 78.046 orang telah dinyatakan sembuh.

Namun virus tersebut telah menyebar ke lebih dari 200 negara di dunia dengan total kasus positif mencapai lebih dari 4 juta orang dan lebih dari 280 ribu orang meninggal.

(Baca: WHO Angkat Bicara soal Tudingan AS Terkait Asal-usul Virus Corona)

Cek juga data ini

Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...