Inggris Bertahap Longgarkan Lockdown, Boleh Bekerja di Luar Rumah

Agustiyanti
11 Mei 2020, 06:55
John Sibley, Inggris, lockdown, pandemi corona, pelonggaran lockdown, virus corona, covid-19
ANTARA FOTO/REUTERS/John Sibley/foc/dj
Warga berjalan dan bersepeda di sepanjang Broadway Market, ditengah pandemi virus corona di London, Inggris, Sabtu (9/5).

(Baca: WHO Perkirakan Vaksin Corona Tersedia Paling Cepat Akhir 2021)

Pesan untuk "tetap waspada," yang diumumkan Johnson pada hari Minggu sebelumnya di Twitter, telah mendapat kritik, dan diejek di media sosial, karena tidak jelas.

Pesan ini juga bertentangan dengan tiga negara bagian Inggris, yakni Wales, Skotlandia, dan Irlandia Utara yang memperpanjang lockdown hingga 28 Mei.

Para pejabat dari ketiga negara bagian tersebut mengatakan tidak ada koordinasi antara pemerintah mereka dan pemerintah pusat mengenai rencana tersebut. Mereka akan terus menyebarkan pesan "tinggal di rumah" di antara para warganya.

Inggris adalah salah satu negara yang paling terpukul di dunia akibat pandemi corona. Berdasarkan data pemerintah, lebih dari 31.000 orang telah meninggal.

Dalam pidatonya, Johnson mengatakan telah berkonsultasi dengan seluruh spektrum politik, di keempat negara bagian di Inggris. "Saya percaya bahwa, sebagai Perdana Menteri Inggris - Skotlandia, Inggris, Wales, Irlandia Utara - ada tekad yang kuat untuk mengalahkan ini bersama dan hari ini, konsensus umum tentang apa yang bisa kita lakukan," kata dia.

(Baca: Update Corona: Kasus Positif Dunia Tembus 4 Juta, 280 Ribu Meninggal)

Johnson diperkirakan akan memberikan rincian lebih lanjut tentang peta jalannya di parlemen pada Senin (11/5) waktu setempat.

Ini bukan pertama kalinya pemerintah Inggris dikritik karena komunikasi yang membingungkan selama pandemi. Johnson mengirim telegram awal pekan ini bahwa ia berharap beberapa perubahan pada pembatasan atau lockdown yang diumumkan hari Minggu akan berlaku Senin.

Kekurangan perincian tentang langkah-langkah apa yang mungkin dilonggarkan memicu spekulasi di media Inggris. Pernyataan bahwa Senin dapat membawa kebebasan baru tampaknya telah membuat orang lebih berani melakukan aktivitas di luar rumah di London.

Ratusan orang berjemur dan berpiknik di taman saat cuaca cerah, melanggar aturan lockdown yang masih berlaku. Polisi pun terpaksa membubarkan sekelompok orang yang minum bir dan anggur, serta berbagi pizza.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...