Tak Hanya Serang Pernapasan, Dokter Temukan Ragam Gejala Baru Covid-19

Agustiyanti
14 Mei 2020, 07:54
covid-19, pandemi corona, virus corona, gejala baru corona, gejala baru covid-19
ANTARA FOTO/REUTERS/Lucy Nicholson/AWW/dj
Ilustrasi. Salah satu sindrom paling menakutkan yang mungkin terkait dengan Covid-19 adalah sindrom inflamasi multisistem pediatrik.

(Baca: WHO: Uji Coba Pengobatan Virus Corona Menunjukkan Data yang Positif)

Covid-19 juga tampaknya menyerang beberapa organ tubuh secara langsung. Salah satu yang paling meresahkan adalah serangannya pada lapisan pembuluh darah, yang dapat menyebabkan pembekuan darah yang tidak wajar.

"Sepertinya Covid, virusnya, menciptakan respons peradangan lokal yang mengarah pada beberapa kejadian trombotik ini," kata Wengerter.

Tim dokter lain telah melaporkan stroke yang tidak biasa pada pasien yang lebih muda, serta emboli paru, nama medis untuk pembekuan darah di paru-paru.

Oren Friedman, dokter yang telah merawat pasien Covid-19 di unit perawatan intensif di Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles menyebut, ahli patologi menemukan gumpalan darah kecil di pembuluh darah terkecil. Itu berarti virus dapat mempengaruhi seluruh tubuh.

Setiap organ dalam tubuh diberi makan oleh pembuluh darah. Dengan demikian, jika virus mempengaruhi pembuluh darah, maka dapat terjadi kerusakan organ.

Salah satu sindrom paling menakutkan yang mungkin terkait dengan Covid-19 adalah sindrom inflamasi multisistem pediatrik. Kota New York saat ini memiliki 52 kasus dengan sindron tersebut. Namun, Walikota New York Bill de Blasio mengatakan bahwa Departemen Kesehatan Negara Bagian New York sedang menyelidiki 100 kasus.

(Baca: Lockdown Dilonggarkan, Kasus Corona di Tiongkok & Jerman Bertambah)

Panel dokter anak yang dikenal sebagai International PICU-Covid-19 Collaboration menjelaskan, sindrom tersebut ditandai dengan demam persisten, peradangan, fungsi yang buruk di satu atau lebih organ, dan gejala lain yang menyerupai syok.

Dalam beberapa kasus, anak-anak datang dengan gejala dan ciri-ciri penyakit Kawasaki, sedangkan sebagian lainnya dengan gejala badai sitokin. "Sistem kekebalan tubuh Anda bereaksi berlebihan terhadap virus, dan karena ini adalah penyakit radang, reaksi berlebihan ini dapat menyebabkan penyakit seperti Kawasaki," kata Glenn Budnick, seorang dokter anak di Pomona, New Jersey.

Zheng Zhang dan rekan-rekannya di sebuah rumah sakit di Shenzhen, Tiongkok menganalisis sampel sel kekebalan yang diambil dari paru-paru sembilan pasien virus corona. Mereka menemukan tingkat sel kekebalan yang tinggi yang disebut makrofag dan neutrofil, serta bahan kimia pensinyalan kekebalan yang disebut sitokin dan kemokin pada pasien yang sakit.

Pasien yang sakit juga memiliki tingkat tinggi sel-T yang berkembang biak, jenis sel kekebalan lainnya. Namun, pasien dengan gejala yang paling parah memiliki jumlah sel T CD8 yang lebih rendah, yang secara langsung membunuh sel yang terinfeksi virus.

Kendati demikian, dokter mengatakan mereka menemukan bahwa berbagai perawatan dapat membantu mengendalikan gejala. Pengencer darah dapat membantu mengendalikan pembekuan darah yang tidak biasa, sementara penahan kekebalan dapat membantu mengendalikan badai sitokin.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...